Mohon tunggu...
J U H R I Y A N S A H
J U H R I Y A N S A H Mohon Tunggu... Mahasiswa - Influencer

Kalau mau mengenal dunia, membacalah, kalau mau dikenal dunia, menulislah, kutipan dari Pramoedya Ananta Toer

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno Pilihan

Budidaya Sayur Hidroponik Sederhana dengan Memanfaatkan Barang Bekas

13 Agustus 2022   15:48 Diperbarui: 13 Agustus 2022   16:06 265
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto Alat dan Bahan Kegiatan Workshop/dokpri

Kuala Kapuas - Lupak dalam merupakan salah satu desa yang ada di kecamatan Kuala Kapuas yang sebagian daerahnya terendam air. Posisi desa yang berada dipinggir sungai membuat kondisi desa sangat bergantung dengan pasang dan surutnya air sehingga sebagian besar lahan tidak bisa dijadikan sebagai lahan pembudidayaan sayur, hal ini membuat harga sayur mayur di pasaran desa lupak dalam menjadi mahal karena permintaan akan sayur banyak akan tetapi persediaannya terbatas.

Air yang pasang surut juga menyebabkan desa didaerah ini menjadi kotor akibat sampah yang terjebak didaratan akibat pasang surut air, hal ini diperparah lagi dengan tidak adanya tempat pembuangan akhir di desa Lupak Dalam ini membuat masyarakatnya sebagian besar menjadi tidak peduli dengan sampah disekitar rumah mereka bahkan membuang sampah rumah tangga mereka ke sungai yang ada di belakang rumah mereka. 

Fenomena ini menjadi latar belakang mahasiswa Kuliah Kerja Nyata Kebangsaan (KKN-K) yang ada di desa Lupak Dalam melakukan workshop budidaya sayur dengan teknik hidroponik bersama ibu-ibu di desa Lupak Dalam dengan tujuan kegiatan ini dapat memotivasi keluarga di desa Lupak Dalam memiliki kebun sayurnya sendiri meskipun dilahan yang terbatas dengan memanfaatkan barang bekas yang sudah tidak terpakai untuk mengurangi volume sampah yang dibuang ke sungai yang dapat mencemari air sungai tempat mereka menggantungkan hidup.

Workshop yang di koordinasikan oleh Widya Efryani dan Priskilla Maya Salzareta ini dihadiri oleh 20 orang ibu-ibu dari berbagai RT di desa Lupak Dalam bersama apartur desa dan juga mahasiswa KKN-K desa Lupak Dalam berjalan dengan baik.

Salah satu peserta workshop ibu Nia menyampaikan, "kegiatan hari ini itu sangat seru dan menyenangkan, dan juga bermanfaat"

Foto Mahasiswa KKN-K Menjabarkan Teknik Budidaya Kepada Ibu-Ibu Desa Lupak Dalam/dokpri
Foto Mahasiswa KKN-K Menjabarkan Teknik Budidaya Kepada Ibu-Ibu Desa Lupak Dalam/dokpri

Untuk desa Lupak Dalam budidaya menggunakan teknik budidaya hidroponik merupakan hal yang baru dan belum pernah mereka jumpai sebelumnya. Hal ini membuat rasa ingin tahu masyarakat desa menjadi besar, terlihat dari antusias peserta saat mengikuti workshop.

Widya selaku Koordinator kegiatan workshop menyampaikan, ". Dipilihnya hidroponik sebagai teknik budidaya alternatif untuk di sampaikan adalah karena hidroponik itu tidak membutuhkan perawatan yang sulit, karena desa Lupak Dalam mayoritas daerahnya itu terendam air tenik ini sangat tepat untuk di demo kan kepada masyarakat karena dapat dilakukan dimana saja dan kapan saja dan tidak mengenal musim. 

Melihat banyak sampah plastik yang tersebar di desa kami memutuskan untuk memanfaatkan wadah plastik untuk dijadikan sebagai alat. Harapannya dengan dilakukan workshop ini kebutuhan akan sayur rumahan dapat tercukupi selain itu dengan memanfaatkan bahan bekas diharapkan dapat menimbulkan kesadaran akan pentingnya menjaga lingkungan sehingga pencemaran air dan lingkungan dapat berkurang. 

Semoga kegiatan ini bermanfaat dan dapat terus berkembang hingga tidak hanya dapat memenuhi kebutuhan sayur rumahan akan tetapi dapat memenuhi kebutuhan desa sendiri bahkan desa lain."

Alat dalam kegiatan ini adalah rockwool, wadah/ nampan, kain planel, tusuk gigi, gelas ukur , pot / air mi neral gelas, box/ pipa paralon/ botol bekas, plastik bening *opsional dan gunting/  pisau. Sementara bahan untuk kegiatan ini adalah benih, pupuk AB Mix, dan air secukupnya.

Foto Alat dan Bahan Kegiatan Workshop/dokpri
Foto Alat dan Bahan Kegiatan Workshop/dokpri

Cara penyemaian bibit :

Siapkan wadah, rockwool, tusuk gigi, benih dan air secukupnya

Lubangi rockwool menggunakan tusuk gigi untuk menampung benih kemudian pindahkan ke wadah

Letakkan benih pada rockwool yang telah dilubangi siram air secukupnya (tidak kering dan tidak pula menggenang) diamkan selama 14 hari waktu penyemaian dalam keadaan rockwool yang basah/ sampai daun sudah bercabang 3 atau 4

Selanjutnya pindahkan bibit yang talah tumbuh kedalam pot dan siap dipindahkan kedalam netpot yang 2/3 nya telah diisi air yang dicampur dengan larutan nutrisi

Cara pembuatan Netpot sederhana :

  • Siapkan botol bekas, aqua gelas bekas, planel, gunting/ pisau
  • Lubangi botol bekas ditempat yang diinginkan dengan ukuran uang menyesuaikan ukuran pot nya sekitar 2/3 dari aqua gelas
  • Ambil aqua gelas kemudian lubangi bagian bawahnya menggunakan pisau
  • Masukkan planel kedalam lubang yang ada pada aqua gelas
  • Gabungkan aqua kelas yang sudah dirakit dengan botol bekas yang sudah dilubangi sebelumnya.

Cara perawatan, pastikan produk :

  • Mendapat cahaya yang cukup
  • Mendapat air nutrisi yang cukup ( campuran pupuk AB Mix dengan air) sampai air menyusut/ seminggu sekali sesuai takaran dan aturannya
  • pastikan bebas dari lumut

Foto kegiatan Workshop budidaya hidroponik sederhana Bersama Ibu-Ibu di Desa Lupak Dalam/dokpri
Foto kegiatan Workshop budidaya hidroponik sederhana Bersama Ibu-Ibu di Desa Lupak Dalam/dokpri

Penulis : Widya Efryani

Editor : Juhriyansah

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun