Komunitas belajar dalam sekolah terdiri atas sekelompok guru mata pelajaran, atau guru kelas, atau lintas kelas/lintas mata pelajaran atau tenaga kependidikan atau guru bersama tenaga kependidikan yang ada disekolah.  Pada awal terbentuk Komunitas Sekolah langkahnya yaitu Kepala sekolah  membentuk tim kecil yang akan membantu kepala sekolah merealisasikan jalannya komunitas belajar dalam sekolah. Tim kecil merupakan tim yang dibentuk oleh kepala sekolah, atau secara mandiri dibentuk oleh penggerak komunitas belajar yangditetapkan oleh kepala sekolah. Tim kecil terdiri atas tim manajemen dan guru yang memiliki potensi kepemimpinan, dapat menggerakkan rekan sesama guru, memiliki komitmen tinggi, dan keterampilan dalam memfasilitasi kegiatan komunitas belajar.
Pada dasarnya Komuntas dalam sekolah ini bergerak secara luring, memiliki kegiatan rutin dalam memberikan pemahaman  bagi guru disekolah tentang kurikulum merdeka, namun sulitnya dalam menggerakan guru disekolah disebabkan waktu pertemuan harus dilaksanakan setelah kegiatan pembelajaran yang berarti menambah beban kerja guru disekolah, sehingga untuk kegiatan luring menjadi kendala dalam melaksanakan rencana pertemuan rutin, Selain Komunitas dalam sekolah juga dikenal dengan komunitas antar sekolah yaitu MGMP, KKG, MKKS  adalah merupakan Komunitas yang juga melakukan kegiatan luring dengan swadaya setiap pertemuan dari pesertanya.
Komunitas terakhir adalah Komunitas Daring yaitu Komunitas yang terdaftar di PMM, Komunitas belajar daring merupakan komunitas yang terdata secaravirtual yang ada di menu Komunitas di Platform Merdeka Mengajar (PMM). Komunitas belajar daring dapat mewadahi komunitas belajar sekolah dan antar sekolah untuk saling berjejaring dan berbagi informasi tanpa batasan jarak di PMM, Komunitas belajar dalam sekolah tidak wajib didaftarkan di PMM, namun komunitasbelajar dalam sekolah dapat tergabung di dalam PMM jika memiliki rencana untuk berbagi praktik baik melalui webinar di PMM.
Dalam hal ini Komunitas Belajar Aceh (KBA) merupakan Komunitas binaan BPMP Aceh memiliki Program SAKSI ( Saweu Komunitas Sikula ) yang mewadahi komunitas sekolah untuk dapat berbagi praktik baik secara daring dengan difasilitasi oleh BPMP Aceh, kegiatan awal di laksanakan oleh kombel sekolah TK Â Araihan yaitu jumat tanggal 18 Oktober 2024 pukul 15.00 Wib dan akan dibuka secara langsung oleh Kepala BPMP Aceh yaitu Bapak Muhammad Anis, M,Si dengan Narasumber Kepsek TK Araihan yaitu Ibu Suryani, S.Pd mengankat tema Pengisian Sulinjar Paud, kegiatan ini dipandu oleh moderator Nurma, S.Pd sebagai guru di TK Araihan.Â
Peserta pada kegiatan SAKSI ( Saweu Komunitas Sikula ) adalah Kombel sekolah yang nantinya setelah kegiatan difasilitasi oleh BPMP Aceh melalui Komunitas Belajar Aceh, wajib membuat flyer sendiri dan membuat sertifikat sendiri yang dikeluarkan oleh kombel sekolah dalam hal ini oleh  TK Araihan yang melaksanakan kegiatan perdananya dan ditanda tangani juga oleh Ketua Komunitas Belajar Aceh, Kombel yang merupakan anggota SAKSI setelah webinar dilaksanakan dilaksanakan secara Kolaborasi selanjutnya membuat webinar atau pertemuan luring dengan anggota nya minimal 2 kali, dibuktikan oleh screensoot atau foto yang harus di uploud di kantong tugas, diakhir kegiatan Kombel sekolah akan mendapatkan Piagam penghargaan oleh BPMP Aceh, semoga dengan kegiatan SAKSI oleh Komunitas Belajar Aceh dapat menumbuhkan jiwa berbagi praktik baik melalui daring atau luring oleh Kombel sekolah yang ada di Aceh.Â
Direktur Guru Pendidikan Dasar, Ditjen GTK, 2024, Panduan Optimalisasi Komunitas Belajar.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H