Mohon tunggu...
Jufra Udo
Jufra Udo Mohon Tunggu... Penulis - Menulis itu berenergi!

Pria yang hidup di jalanan. Jalan itu mengaktifkan diri.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Tradisi Ini Jadi Pembuka Puasa Ramadhan

12 November 2019   07:21 Diperbarui: 12 November 2019   07:30 85
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto: timur-angin.com

Menurut orang tua, sajian nasi putih dan telur itu berkah. Entah gimana wujud berkahnya? Tapi menurut mereka, karena letak sajiannya di puncak, sudah barang tentu lebih duluan terserap energi do'a.

Merujuk pada bahasa kami (Kulisusu), Pebhahoka berasal dari kata dasar pebhaho, yang artinya mandi. Lebih jelasnya, tradisi tersebut erat kaitan dengan mensucikan diri.

Bulan Ramadhan dianggap bulan paling sakral. Banyak ibadah dan keberkahan di dalamnya. Bagi kami, Ramadhan tidak diterjemahkan sekedar bulan untuk mengejar pahala. Ada syarat-syarat tertentu.  Semisal rumah, tidak boleh masuk sembarangan. Ada ritual yang perlu dijalani.

Maka, Pebhahoka dijadikan sebagai sarana pembersihan diri.  Duduk berjama'ah, dan di do'akan oleh tetua kampung. Semua keluarga diharapkan berkumpul. Sanak saudara yang biasanya jauh di perantauan, terkadang hadir untuk sekedar mengikuti upacara ritual ini.

Tidak  ada ritual-ritual  khusus yang dijadikan lelaku. Cuman, momen kebersamaan dalam rumah sangat kental nuansa dengan kekeluargaan pada tradisi ini. Inilah momentum terindah yang tak bisa dilewatkan oleh keluarga.

Seusai ritual, biasanya juga dilakukan ziarah di makam para keluarga yang telah mendahului. Mereka  dido'akan agar diberi keselamatan di akhirat. Dan bagi yang masih hidup, berdoa agar diberi umur panjang. Kelak, Ramadhan tahun depan masih bisa beribadah dan berkumpul bersama keluarga.

Demikinlah. Sangat banyak kekayaan tradisi di negara kita. Banyak nilai yang bisa digali. Harus dijaga, dan dirawat kelestariannya. Jangan dibiarkan hilang begitu saja.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun