Mohon tunggu...
Jufra Udo
Jufra Udo Mohon Tunggu... Penulis - Menulis itu berenergi!

Pria yang hidup di jalanan. Jalan itu mengaktifkan diri.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Negeri yang Hilang

26 Februari 2018   15:51 Diperbarui: 26 Februari 2018   16:11 721
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi/Brilio.net

Entah tahun berapa ceritaku dimulai?

Tepatnya, waktu itu saya masih sangat kanak-kanak. Ya, hanya itu yang saya ingat.

Ketika malam mulai beranjak mengado angin tipis, terdengarlah suara dari bilik kelambu.

Itu suara kakek. Begitu parau, ia memanggilku.

Suaranya terdengar sepoi-sepoi. Maklum, kami tinggal di dekat pantai. Juga penghubung antara laut dan sungai. Jadi, wajar suara itu kedengaran amat lirih dihalangi desir angin pantai.

 "Cucuku," Begitu panggilannya.

Aku langsung menjawab. Dan langsung bertanya maksud kakek memanggil saya.

Tak butuh waktu lama.

"Aku ingin mengisahkan sebuah cerita untukmu," Jawabnya.

Aku langsung mengarah ke ranjang tua kakek. Ku sibak kelambu. Lalu ku duduk bersila dihadapnya.

"Ayo ceritakan Kek!?" Tuntutku pada kakek.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun