Mohon tunggu...
Jufra Udo
Jufra Udo Mohon Tunggu... Penulis - Menulis itu berenergi!

Pria yang hidup di jalanan. Jalan itu mengaktifkan diri.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Parodi Kebingungan

26 Februari 2018   04:06 Diperbarui: 26 Februari 2018   04:09 413
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sebenarnya, saya hampir bosan tinggal dalam Negara yang bernuansa hipokrit. Bosan, dan ingin pergi.

Tapi tidak! Barangkali semua yang terjadi memberi pelajaran dan  hikmah tersendiri. Seperti kata Tuhan yang berulang-ulang menginginkan  hamba-Nya untuk berfikir.

Saya masih patuh terhadap Tuhan. Setidaknya, masih berpikir meski  dari sudut dan alur yang sederhana. Tak hanya gandrung teori-teori yang  paten.

Saya masih berhak mengatakan apa yang pikirkan. Tetapi sekali lagi, aku bingung; untuk apa saya menulis ini.

Ketika memulai apa yang perlu saya tulis, bingung saya memulainya. Mengapa? Hampir tidak ada tema yang bisa diangkat.

Hampir semua telah usang. Semua tak ada yang baru. Telah dikatakan  dalam segala ruang. Mulai ruang formil sampai kedai-kedai kopi.

Diantara, kata-kata yang keseringan itu, ada yang menjadi norma-norma. Dibuat untuk mengatur manusia, katanya.

Bersamaan tujuan adiluhur itu, norma-norma diserang oleh keserakahan. Hukum berubah menjadi arena pelanggaran.

Bukankah hukum untuk mengatur? Malah menjadi penjara  kata-kata. Semua yang melanggar dihukum habis. Mereka ditahan bukan oleh  pengaturan, tetapi oleh kekuatan kata yang terselip dari banyaknya  pasal dan ayat-ayat.

Coba bayangkan. Jika kita benar-benar  kembali pada khittah hukum,  segala keadilan akan kita ditemukan disana. Ruang-ruang kenegaraan akan  terasa segar.

Kita sejahtera bukan oleh karena berlimpahnya sumber daya alam. Suasana dari pengaturan yang tepat, sejahtera dimulai dari sini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun