Kau si baik hati, pun pemerhati
Namun, aku memandang tindakanmu sebagai suatu ketulusan penggugah hati
Salah mengerti
Dia sungguh-sungguh tidak akan terganti, bukan begitu?
Ujarmu kala itu bukanlah sandiwara
Lalu, aku mengutukimu?
Tidak, aku hanya bisa memaki diriku ohh betapa bodohnya.
*Dengan perubahan seperlunya. Sebelumnya pernah diterbitkan di campus.imcnews.id*
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!