Mohon tunggu...
Sosbud

Kampanye Membaca di SDN 160/V Bukit Harapan, Provinsi Jambi

11 November 2016   21:26 Diperbarui: 11 November 2016   21:32 52
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Membaca buku merupakan kegiatan yang sangat bermanfaat. Secara umum, membaca buku dapat menambah wawasan dan pengetahuan. Selain itu, dengan membaca buku juga dapat merangsang otak untuk berfikir lebih kritis, serta dengan membaca anak-anak belajar untuk menganalisis informasi yang tertulis di dalam buku. Banyak sekali manfaat yang diperoleh dari kegiatan membaca buku. Namun, manfaat-manfaat yang disajikan oleh kegiatan membaca buku sepertinya kurang mampu menggugah minat anak-anak dalam membaca buku.

Tanoto Foundation melalui kegitan Pelita Pendidikan – Pelita Pustaka berupaya untuk meningkatkan minat baca anak-anak. Pelita Pendidikan dilaksanakan di daerah-daerah terpencil di tiga provinsi yaitu Jambi, Riau dan Sumatra Utara. Salah satu sekolah dampingan Tanoto Foundation di Provinsi Jambi, SD Negeri 160 Bukit/V Bukit Harapan, Kec. Merlung mengadakan kegiatan Kampanye Membaca. Kampanye Membaca adalah gerakan yang bertujuan untuk memperkenalkan cara membaca yang menyenangkan tanpa mengesampingkan pencapaian.

Diseminasi melalui kegiatan Kampanye Membaca dilaksanakan dengan menggunakan media permainan rolet. Rolet dilengkapi dengan pertanyaan 5W+1H, yaitu apa, siapa, kapan di mana,  mengapa dan bagaimana. Konsep 5W+1H ini adalah cara untuk memahami bacaan lebih mudah dan sederhana. Anak-anak membentuk kelompok, salah satu anggota menjadi relawan untuk membacakan buku. Setelah buku tuntas dibaca maka rolet diputar. Perhentian jarum rolet merupakan penentu pertanyaan yang akan diajukan. Sebagai contoh, jarum rolet berhenti pada kata “siapa” maka pertanyaan yang diajukan harus menyangkut subjek dari bacaan tersebut. Pertanyaan diajukan oleh relawan – yang membacakan buku, kemudian anggota lainnya menjawab pertanyaan tersebut – pendengar. Jadi, anggota kelompok harus mendengarkan relawan secara sungguh-sungguh agar dapat menjawab pertanyaan.

Permainan rolet memberikan manfaat lebih kepada anak-anak. Anak-anak membaca tidak hanya untuk dirinya sendiri tetapi juga untuk teman-temannya. Oleh karena itu, anak-anak dapat berlatih membaca yang benar sehingga informasi yang tersaji dalam buku dapat disampaikan dan diterima dengan baik oleh si pendengar. Juga, si pendengar dalam hal ini adalah anggota kelompok dapat melatih konsentrasi agar informasi yang disampaikan oleh si pembaca dicerna dengan baik.

“Program Tanoto Foundation ini mengupayakan proses membaca yang tidak hanya sekedar melihat buku, mengeja kata dan menutupnya kembali. Tetapi, juga dapat meningkatkan pemahaman siswa terhadap bahan bacaan dengan cara yang menyenangkan.” Tutur Jazuli, Regional Project Officer – Tanoto Foundation Regional Jambi.

Kampanye Membaca dengan menawarkan permainan rolet sebagai medianya mampu meningkatkan minat baca anak-anak di SD Negeri 160 Bukit/V Bukit Harapan, Kec. Merlung. Anak-anak dapat bermain sambil belajar.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun