Mohon tunggu...
Julius Deliawan
Julius Deliawan Mohon Tunggu... Guru - https://www.instagram.com/juliusdeliawan/

Guru yang belajar dan mengajar menulis. Email : juliusdeliawan@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Belajar Menemukan Peluang dari Neda Tanaga

21 Mei 2023   07:45 Diperbarui: 21 Mei 2023   07:56 633
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Selesai memposting tulisan, saya coba mengontak beberapa alumni. Salah satunya adalah Neda Tanaga, siswa yang saya kenal saat pertama kali mengajar di Jakarta. Kala itu, saya masih merasa sebagai seorang demonstran, ketimbang sebagai seorang guru. Kadang suasananya terbawa juga ke dalam kelas. Sedikit gaduh, mengesankan suasana lebih longgar, biar terlihat demokratis. Padahal memang anak-anaknya yang menganggap saya seperti teman biasa.

 Setiap kali ulangan, biasanya dua atau tiga pertanyaan uraian, jawaban Neda cukup argumentatif. Ia memiliki analisa yang sangat baik. Seingat saya, Neda juga adalah anggota tim debat. Aktifis OSIS sekaligus juga tim lomba ekonomi-akuntansi.

Bercita-cita menjadi diplomat. Menurutnya supaya bisa jalan-jalan keluar negeri gratis. Tetapi tetap ada misi idealis, memperkenalkan pada dunia bahwa Indonesia bukan sekedar Bali. Bukan sarang ekstrimis dan teroris, seperti yang banyak dikesankan oleh media luar kala itu. Mimpi itu pula yang lantas mendorongnya masuk ke Universitas Indonesia, jurusan Hubungan Internasional. Kemampuannya dalam bernegosiasi dan berbahasa Inggris mendukung apa yang ia inginkan untuk masa depannya kelak.

Lama tidak mendengar kabarnya setelah lulus, ternyata Neda memilih jalan berbeda dari cita-citanya semasa SMA. Setelah sebelumnya bekerja di bidang capital market dan corporate finance,  kini ia bekerja sebagai Head Departement di sebuah Holding Company internasional, PT ASTRA Internasional Tbk,  bagian Corporate Development. Departemen yang mencari peluang bagi pengembangan perusahaan.  Mengakuisisi, bekerjasama atau membangun perusahaan baru.

Bidang kerjanya masih kental dengan urusan analisa dan finance, sebuah kemampuan yang sejak dini Neda miliki. Ketika saya tanyakan bagaimana melatih kemampuan analisa, biar setidaknya bisa ditularkan. Sambil tersenyum ia menjawab, itu sebagai pertanyaan berat. Sementara saya juga sudah bolak balik googling untuk mencoba memahami obrolan bersama dia.

Satu pernyataannya yang menurut saya menarik ; "untuk melihat peluang sebenarnya lebih ke arah riset dan analisa, paham Matematika juga." Hal tersebut merupakan sesuatu yang semestinya dikondisikan sejak dini, ketika seseorang masih duduk di bangku sekolah. 

Namun disisi yang lain Neda juga mengkritisi, bahwa riset dan analisa ujungnya adalah untuk membangun argumen, disanalah persoalan muncul. Karena kadang kita sudah memiliki argumen yang melekat di kepala, sehingga mencari data untuk mendukung argumen yang telah kita pikirkan tersebut. Padahal dalam melihat peluang, kita perlu menerapkan prinsip kehati-hatian. Mempertimbangkan secara matang faktor resiko untuk memperkuat analisis.

Ketika saya tanyakan apakah pengalamannya selama di sekolah cukup memberi pondasi aktifitasnya saat ini, ia menjawab ; "cukup dong."  Menurutnya SMAK 3 memberinya pengalaman dan hard skill yang sangat membantunya ketika memasuki dunia finance. Selain itu juga dengan soft skill berupa etos kerja. Bahkan Neda mengungkapkan bahwa selama kuliah ia merasa bebannya jauh lebih ringan ketimbang masa SMA.

Saya tidak tahu itu karena saya gurunya yang bertanya, atau memang demikian adanya. Tetapi obrolan-obrolan sederhana pada para alumni seperti ini, saya rasa juga bagian penting dari proses pengembangan pendidikan. Bagi saya, jelas bahan tulisan blog, tetapi bisa juga bagian dari umpan balik proses pendidikan yang telah dijalankan. Sehingga menjadi masukan bagi sekolah dalam membaca zaman dan menerapkan kebijakan. Riset seperti dalam istilahnya Neda Tanaga.

Meski singkat, perbincangan bersama Neda Tanaga mampu menghubungkan kembali ingatan lama, sekaligus sedikit tips bagaimana meneropong masa depan. Sesuatu yang kadang diperlukan dalam proses pengembangan diri. Terimakasih untuk waktunya Neda Tanaga, selamat berkarya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun