Mohon tunggu...
Julius Deliawan
Julius Deliawan Mohon Tunggu... Guru - https://www.instagram.com/juliusdeliawan/

Guru yang belajar dan mengajar menulis. Email : juliusdeliawan@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Farid Hamka Membangun Gagasan Besar Melalui Kotak Kecil di Taman Kota

17 Mei 2023   08:05 Diperbarui: 17 Mei 2023   08:22 3261
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bagi Farid, membaca buku adalah hobi. Memberinya banyak perspektif dari suatu peristiwa. Sesuatu yang saat duduk di bangku SMA sangat bermanfaat karena keberadaannya sebagai tim debat sekolah. Beberapa kali ia menorehkan prestasi dan membanggakan almamaternya. Kemampuannya mengolah argumentasi dan mematahkan argumentasi lawan debatnya tidak diragukan lagi.

Ingatan saya tentang Farid, lumayan. Karena sejak jadi wali kelas, Farid-lah satu-satunya siswa yang mendapat rapot yang salah. Saya keliru membagi rapot untuknya, padahal semua yang tertera sudah saya jelaskan pada orang tuanya dan sempat di bawa. Untungnya mereka segera sadar dan mengembalikan lagi pada saya, yang juga dalam keadaan kebingungan karena rapot temannya tidak ada. Padahal sebelumnya sudah saya hitung lengkap.

Lama tidak berkabar, saya membaca di beberapa media, Farid sedang menggagas ide perpustakaan jalanan yang dikenal sebagai Bookhive. Ia ingin menularkan hobinya membaca pada kalangan yang lebih luas. Sempat ragu akan mendapat tanggapan positif, karena persoalan rendahnya minat baca di kalangan masyarakat. Namun pada akhirnya keraguan itu terbantahkan, karena kenyataannya hal ini berbuah manis, yang membuat Farid bersemangat dan bertekad meluaskan gagasannya tersebut.

Sebenarnya, ide menyediakan kotak buku di ruang publik bukanlah hal yang baru. Ia melihat hal ini sudah di praktikkan di beberapa negara, seperti Jerman dan Inggris. Lantas ia berpikir untuk membawa konsep itu ke Jakarta. Merogoh kocek pribadinya, ia memulai membuat kotak buku yang untuk pertama kalinya ditempatkan di Taman Situ Lembang Jakarta Pusat. Pertama diresmikan oleh Wali kota Jakarta Pusat bertepatan dengan peringatan hari buku sedunia, pada 2021 silam.

Saat ini Bookhive yang ia gagas sudah berada di beberapa titik di Jakarta, yaitu Taman Suropati, Taman Menteng, Taman lapangan Banteng, Taman Cattleya, Kota Tua, Taman Spatodhea dan Taman Mataram. Sementara di luar Jakarta sudah ada di Bali dan Surabaya.

Ambil seperlunya, sumbang semampunya adalah slogan Bookhive. Berbeda dengan perpustakaan lain yang terkesan birokratis, di Bookhive tidak ada tenggat waktu pengembalian. Bahkan jika peminjam menginginkan buku yang dipinjam pun, diperbolehkan. Meskipun demikian, menurut pengakuan Farid, lebih banyak orang yang menyumbangkan buku ketimbang yang mengambil dan tidak mengembalikan.

Ketika saya coba menanyakan apa yang menjadi kendala, Farid tidak mengungkapkan banyak. Artinya tidak ada kendala  berarti di matanya. Bisa jadi hal tersebut karena dukungan masyarakat, yang sesungguhnya di luar ekspektasinya. Mengalir begitu saja setelah semuanya berjalan.

Menurutnya lagi, sesungguhnya minat baca di kalangan masyarakat, khususnya masyarakat urban, itu ada. Namun yang jadi persoalan adalah, akses baca bagi mereka. Harga buku tergolong tidak murah, sementara  perpustakaan masih terkesan ribet. Selain itu Farid juga menyoroti soal daya baca, yaitu memanfaatkan apa yang telah mereka baca. Namun melihat tanggapan masyarakat terhadap Bookhive, ada optimisme di sana.

Buku-buku yang menjadi incaran pembaca di Bookhive adalah Novel, Komik, Biografi dan Selfhelp. Memang saya tidak menanyakan apakah hal tersebut akibat ketersediaan buku atau karena latar belakang pembacanya. Sebenarnya masih banyak hal yang ingin saya ketahui dari mimpi seorang Farid Hamka. Tetapi butuh banyak waktu yang saya perlukan untuk menuliskannya, jadi sementara cukup sampai di sini aja dulu. Tetapi jika ingin melanjutkan, saya akan mengontak lagi. Farid pun setuju dan mengatakan selalu siap.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun