Mohon tunggu...
Julius Deliawan
Julius Deliawan Mohon Tunggu... Guru - https://www.instagram.com/juliusdeliawan/

Guru yang belajar dan mengajar menulis. Email : juliusdeliawan@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Hati yang Gembira adalah Obat, Putri Saya Membuktikannya

14 Mei 2023   08:05 Diperbarui: 14 Mei 2023   08:10 222
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Besok istirahat di rumah saja."

"Besok gladi bersih, nggak bisa dong!" Salah satu dari mereka langsung menyahut.

Saya memberi saran, karena mendengar keluhan salah satu diantara mereka tidak enak badan. Suhu tubuhnya juga cukup tinggi. Namun keduanya tetap bersikukuh.

Kedua putri kembar saya ini, belakangan memang aktifitasnya sangat padat. Selesai pembelajaran di sekolah, lanjut dengan latihan untuk pagelaran di sekolahnya. Menampilkan beragam talenta dari siswa-siswi. Ada seni musik, vocal, drama, rupa, kerajinan, tari dan beberapa kreatifitas lainnya. 

Bagi mereka, event ini adalah ruang kreasi yang memberi mereka  kebanggaan. Sebuah proses penorehan sejarah bagi diri mereka masing-masing. Juga tentu saja bagi orang tuanya. Terbukti, tiket gold-nya, yang posisinya strategis  terjual paling cepat.

Rasa malas yang biasanya mereka tunjukkan dalam menjalani rutinitas, sejenak mereka singkirkan. Termasuk dalam urusan menahan sakit. Saya tidak terlalu kuatir, karena hati yang gembira, saya yakini adalah obat yang paling manjur. Ketika mereka berinteraksi dengan temannya dan sedang berjuang untuk sesuatu, saya yakin ada kekuatan yang menyehatkan.

"Papa besok antar kita jam 7.30 ya."

"Pagi amat, bukannya acaranya mulai jam 4 ?"

"Karena kita dandan dulu, jadi kumpul jam 8 pagi. Katanya kita juga mau latihan dulu, terakhir sebelum tampil."

"Ok."

Saya juga paham, untuk tampilan 5 menit diatas panggung butuh effort yang sangat besar. Karena juga  sering mendampingi event-event seperti ini. Tetapi biasanya status saya pendamping, kali ini statusnya orang tua. 

Kadang hanya ingin melihat tampilan bagus di panggung pertunjukan saja, namun uring-uringan mengikuti jadwal padat keseharian anaknya. Apalagi jika harus mengantar jemput, menunggu, mempersiapkan kostum dan masih banyak lainnya. Itu belakangan memang  saya alami. Manusiawi.

Beberapa hari dalam seminggu, kami harus pulang telat karena menunggu kembar latihan. Di tengah aktifitas yang padat, proses ini cukup melelahkan. Tetapi saya menyadari untuk sebuah hasil yang baik, perlu proses, tidak ada yang instan. 

Apalagi jika saya berpikir di pihak mereka, di tengah padatnya pengambilan nilai harian, harus tetap prima untuk berlatih. Sejak dini, belajar untuk menyeimbangkan hidup. Setidaknya saya berterima kasih pada guru dan sekolah SMPK PENABUR Kota Wisata yang memfasilitasi anak-anak saya.

Di tengah panggung yang menurut saya megah, sore ini hingga malam nanti, kedua putri kembar saya akhirnya tampil. Delya membawakan tarian dan paduan suara, sementara Delyn tampil dalam paduan suara. Lagu-lagu mereka mengiringi banyak penampil di atas panggung. Mama dan kakaknya sangat antusias merekam tampilan mereka dari atas balkon. Semua memperoleh kegembiraan dalam caranya masing-masing.

Jika ada yang bilang, bahagia itu sederhana. Saya setuju, tetapi kali ini, kebahagiaan kami membutuhkan lebih banyak sedikit darinya. Semoga kegembiraan malam ini, menjadi torehan bagi kegembiraan-kegembiraan selanjutnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun