Mohon tunggu...
Julius Deliawan
Julius Deliawan Mohon Tunggu... Guru - https://www.instagram.com/juliusdeliawan/

Guru yang belajar dan mengajar menulis. Email : juliusdeliawan@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Nasib Gedung Sekolah dan Ruang Kelas Pasca-Pandemi

4 Agustus 2021   12:21 Diperbarui: 4 Agustus 2021   13:41 293
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber https://megapolitan.kompas.com/read/2013/11/14/1327156/Basuki.Kita.Mau.Bagusin.Semua.Gedung.Sekolah

Pandemi memang belum berakhir, bahkan tanda untuk itu pun masih tertutup kabut. Serba gelap. Tetapi berdasar pengalaman yang sudah-sudah, akhir itu pasti ada.

Sebagai guru, meski awalnya tergagap, meski sampai hari ini juga masih, saya mulai terbiasa dan menikmati pembelajaran jarak jauh ala pandemi ini. Ada begitu banyak hal menjadi lebih praktis, bahkan dalam beberapa aspek, transfer of knowledge bisa lebih efisien. Meski butuh waktu lebih banyak untuk mempersiapkan konten pembelajaran.

Sebagai guru jadoel, keadaan memaksa saya juga untuk menghasilkan produk digital yang memudahkan proses belajar. Bisa dipelajari berulang-ulang dan proses evaluasi yang ternyata tidak ribet. Banyak orang baik di dunia maya yang memberikan ilmunya secara gratis. Saya bisa banyak belajar dari mereka.

Tetapi memang, pendidikan holistic itu bukan hanya soal pengetahuan, namun juga ketrampilan dan sikap. Lebih jelasnya; Pendidikan holistik merupakan pendidikan yang mengembangkan seluruh potensi siswa secara harmonis, meliputi potensi intelektual, emosional, phisik, sosial, estetika, dan spiritual. Segala sesuatu yang menjadikan seseorang lengkap sebagai manusia. Proses daring alias PJJ tidak dapat memenuhi semua kebutuhan proses tersebut.

Ini artinya, proses tatap muka, yang membutuhkan ruang masih tetap diperlukan. Jadi gedung dan ruang kelas, meski guru dan siswa mulai menikmati proses daring, masih memiliki harapan untuk kembali diisi ketika pandemi ini telah benar-benar berakhir. Persoalannya, apakah keadaannya akan sama dengan masa-masa sebelum pandemi ?

Pandemi dan Lahirnya Kesadaran Baru

Pembelajaran Jarak Jauh ( PJJ ) memaparkan fakta bahwa ada cara praktis dan murah untuk mendapatkan pengetahuan. Siapapun bisa belajar apapun dari siapapun, dimanapun, meski terpisah dalam jarak dan ruang. Bahkan hanya menggunakan beberapa aplikasi prosesnya bisa sama persis dengan proses pembelajaran di kelas. Tentu fakta ini akan ditangkap oleh para pelaku usaha di bidang pendidikan, bukan tidak mungkin akan semakin banyak institusi pendidikan baik formal maupun non formal yang menawarkan proses pendidikan ala pandemi ini. Pastinya dengan biaya yang lebih terjangkau.

Karena praktis, tidak menutup kemungkinan, ke depan siswa akan memilih proses pembelajaran yang demikian. Terjadi migrasi besar-besaran, dari pendidikan konvensional, ke proses pendidikan daring. Selama kebijakan yang di buat memungkinkan hal tersebut. Namun saya pikir, fakta tidak akan diingkari oleh pengambil kebijakan. Sehingga cepat atau lambat, hal itu akan terjadi.

Meski di awal tadi saya sampaikan bahwa gedung dan ruang kelas tidak akan kesepian, fakta ini menunjukkan bahwa situasinya tidak akan benar-benar sama. Lantas akan seperti apa ?

Jika gedung sekolah dan ruang kelas, hanya akan menjadi tempat belajar pengetahuan, maka hal itu pasti akan ditinggalkan.  Untungnya, proses konvensional juga tidak hanya melakukan hal tersebut. Buktinya, ada banyak kisah cinta yang terjadi di masa SMA? Kisah-kisahnya juga banyak yang difilmkan, bikin meneteskan airmata, karena ingat masa muda. Artinya, gedung sekolah juga adalah ruang bagi sosialisasi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun