Mohon tunggu...
Julius Deliawan
Julius Deliawan Mohon Tunggu... Guru - https://www.instagram.com/juliusdeliawan/

Guru yang belajar dan mengajar menulis. Email : juliusdeliawan@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Diary

Sukses Sambil Minum Teh di Pagi Hari

25 Juli 2021   07:06 Diperbarui: 25 Juli 2021   07:17 56
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sukses itu bukan tujuan akhir, tetapi proses. Menemukan kesetimbangan dari setiap fase. Menikmati setiap keadaan, sebagai bagian dari pembentukan. Jadi sukses bukan tentang menjadi apa nanti, seberapa banyak yang didapat, tetapi tentang bagaimana menjadi.

Setiap tahapan hidup, memiliki suksesnya tersendiri. Momentum yang memberi gizi pada hidup. Sehingga sukses itu gagasan abstrak dari hasil olah pikir. Cara bagaimana perjalanan hidup menemukan puncak-puncaknya. Jadi tidak perlu membandingkan kesuksesan antara satu dengan yang lainnya. Tetapi itu bagi saya, Anda tidak perlu harus setuju bukan?

Orang lain dengan segala bentuk kesuksesan yang melekat padanya, adalah ragam perspektif inspirasi yang memberi gambaran bagaimana kita memberi makna pada sukses. 

Tidak harus sama. Jika ada yang menjadikan sukses sebagai tujuan akhir, sehingga mengekang banyak rasa dalam prosesnya, saya rasa itu adalah pilihannya. Bagi saya, sayang melewatkan banyak hal yang dapat dinikmati hanya untuk sebuah puncak kenikmatan. Apalagi tidak tahu apakah kita akan benar-benar sampai pada titik itu. Hidup itu misteri bukan?

Namun juga jangan keliru, pikiran seperti ini tidak lantas membuat kita tidak perlu memiliki tujuan hidup. Sesuatu yang dapat memberi kita framework bagaimana mengisi perjalanan misterius ini. 

Bagi saya itu tetap sangat penting. Sesuatu yang harus diperjuangkan. Tetapi ini soal bagimana memandang dan menjalani apa yang menjadi tujuan hidup itu.

Pikiran ini membuat saya tidak takut kehilangan waktu untuk menikmati pagi, minum teh di teras rumah. 

Mengunjungi tetangga sebelah untuk bicara basa basi. Masak bersama istri, ngobrol bareng anak-anak dan melakukan banyak hal yang mungkin dianggap tidak penting. Bagi saya ini bermakna, karena memberi saya penguatan bagaimana saya menggapai sukses  berikutnya.

Pertanyaan Anda barangkali, apakah Anda sudah sukses? Atau baragkali cibiran, pantas tidak sukses-sukses! Jawaban saya, seperti tulisan ini.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun