Mengamati setiap tunas. Mengarahkan gerak dasarnya sesuai imajinasi yang saya inginkan menggunakan kawat, menjadi aktifitas yang memberi rasa berbeda. Melatih kesabaran, karena tidak ada bonsai yang terbentuk secara tiba-tiba. Saya suka dengan satu kalimat yang pernah saya dengar di channel youtube, beliau mengatakan ; bagi seniman bonsai, pohon ini adalah kanvas. Ruang ekspresi bagi sebuah karya kreatif. Memberi ruang pada  imajinasi.
Saya sangat setuju. Sebagai sebuah karya seni, tentu bonsai bukanlah tanaman yang menghasilkan buah untuk dipanen, namun apresiasi yang kadang sulit dipahami nilainya. Subjektif meski bonsai juga memiliki ketentuan-ketentuan standar.
Keindahan bonsai seringkali ditentukan juga oleh lama proses pembentukannya. Ketelitian senimannya dalam mengatur gerak dasar batang utama, hingga ke perantingan yang terkecil.Â
Konstruksi pohon yang tampak alami menjadi nilai tersendiri yang mendongkrak harga yang kadang-kadang tidak terpikirkan. Pada konteks ini, maka bisa saja bonsai adalah karya seni yang bernilai investasi. Semakin lama semakin bernilai dan berharga tinggi.Â
Meski baru memulai, saya pikir tidak salah juga jika berpikir visioner. Siapa tahu ada saatnya juga nanti punya karya bonsai yang menawan.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI