Poinnya, untuk merasa terluka, itu memang benar-benar ada begitu banyak cara. Tinggal pilih mau terluka dengan cara apa. Tetapi menghidupi rasa terluka, itu juga ternyata melukai. Mengekalkan kenangan dengan penderitaan. Membuat hidup tambah perih. Menurunkan imun yang memudahkan covid menyerang. Amit-amit deh!
Padahal saya punya banyak kesempatan untuk membuat luka itu menjadi bahan tertawaan. Seperti orang bilang, orang yang bahagia itu adalah orang yang bisa mentertawakan dirinya sendiri. Lucu saja, kenapa saya bisa terluka. Melewatinya, bahkan masih hidup hingga hari ini. Caranya, saya perlu melihat kembali kenangan luka itu dengan berbagai cara dengan kacamatanya. Mungkin saja bisa, tetapi saya juga tetap ingin tetap bahagia jika akhirnya harus kembali menangis.
Â
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI