"Guoblok ! Kamu itu benar-benar Guoblok ya Ndes!"
Lagi-lagi dia ketawa. Aku tersenyum kecut, dapat umpatan sadis dua kali. Tetapi biasanya juga begitu.
"Aku itu mau kasih tau kamu, malah bilang suka. Makanya rekormu sebagai pria paling banyak di tolak tak terkalahkan"
"Tetapi setidaknya aku  kan pernah pacaran dan punya pacar. Bukan ngaku pacaran tapi nggak punya pacar."
Kami tertawa, lebih lepas kali ini. Atau lebih tepatnya, ngakak !
Kata Mang Sat, Alina ambil jurusan sama dengan dia. Bimbingan konseling. Tetapi aneh juga melihat sikap Mang Sat yang seblingsatan itu pengin membuat aku bisa berkenalan sama Alina. Padahal dia juga baru tahu namanya, itupun dari fasilitas  yang melekat padanya, panitia Social Gathering Senat Fakultas. Sehingga punya akses ke data mahasiswa baru yang ada di kantornya pembantu dekan tiga.
" Di matamu Alina istimewa banget ya Mang?"
"Wah, buta ini anak !"
Mang Sat dengan gaya jeleknya yang kelewatan menunjuk-nunjuk mataku. Sebenarnya dia juga nggak ganteng juga. Tapi unik. Sepertinya, satu-satunya juga di dunia. Kalau yang ini asli, aku cuma menduga. Soalnya juga tidak tahu dia ada kembarannya atau tidak.
"Kamu  lihat sendiri saja deh nanti di acara, kalau dia biasa aja menurutmu, iris kupingku!"
Penasaran.