Aha..! Cling ! Gambarnya pasti ada lampu pijar di atas kepalaku. Itu berarti gadis  tadi adalah satu dari sekian banyak mahasiswi yang bisa saja masuk dalam radarku di acara Social Gathering nanti. Persekongkolan mahasiswa senior yang jomblonya kebangetan. Kadang yang bikin senat rame peminat di awalnya, meski begitu terekrut, dan tahu  aktivitasnya,  mundur teratur. Emang mereka pikir jadi aktivis mahasiswa cuma supaya bisa godain junior. Picik !
Ternyata, prilaku langka Mang Sat adalah kode rahasia yang sudah diketahui umum, sinyal norak yang menegaskan ada peluang. Tinggal atur kesempatan, maka bisnis bisa dijalankan. Oalah...! Maksudnya prospek. Seperti agen MLM atau asuransi men"terror" calon nasabah. Tetapi karena kodenya dari Mang Sat, jadi kami abaikan, karena biasanya juga begitu. Kesempatan itu tidak segera dipahami dan dimengerti. Sorry ya sobat!
...
"Alina, nama anak baru kemarin Alina Ndes!"
"Wuih keren, tumben Mang kamu responsif  begitu."
"Walah pura-pura begok lagi ini manusia!"
Aku tertawa.
Sore kemarin Mang Sat mampir ke kosku, sepulang rapat senat. Bicara ngalor-ngidul alias ke sana  kemari tidak jelas. Selingan, daripada terus-terusan membicarakan kebencian yang meletup-letup pada rezim. Bisa dibilang,  ini fefresing. Cara khas mahasiswa kiriman cekak. Di  kosan dan ngobrol ngelantur dengan teman-teman sepenanggungan. Rasanya sudah mirip seperti duduk di bar sambil minum vodka. Ngelanturnya sama, sebabnya aja yang beda. Satu perlu minuman yang memabukkan, satunya cukup merenungi nasib. Tema besarnya sih sama,  solidaritas. Hadeh !
Ujungnya, Mang Sat bahas Alina. Mahasiswi baru yang kemarin sempat bikin dia berprilaku aneh di luar kebiasaan.
"Kamu suka Mang sama Alina?"
Dia malah ketawa