Mukjizat dan keajaiban, dan fokus mereka pada mimpi pembebasan diri mereka sendiri, membuat para pengikut Yesus mengabaikan pernyataan esensial Yesus tentang penderitaan, kematian dan kebangkitanNya. Sebuah harapan dalam bingkai rencana Allah yang misterius. Berproses diluar batas nalar kemanusiaan. Tetapi berakhir pada kenyataan manis, bangkit pada hari ketiga.
Kekecewaan memang manusiawi, tetapi kehadirannya dapat menjadi selaput tebal yang menutupi kita dalam melihat harapan. Minggu pagi ini, saya kembali belajar bagaimana menata pikiran dalam masa-masa berat ini. Semoga ini bisa melegakan.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!