Mohon tunggu...
Julius Deliawan
Julius Deliawan Mohon Tunggu... Guru - https://www.instagram.com/juliusdeliawan/

Guru yang belajar dan mengajar menulis. Email : juliusdeliawan@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Hobby

Alasan yang Membuat Saya Ingin Berhenti Menulis

26 Agustus 2019   13:21 Diperbarui: 26 Agustus 2019   13:28 41
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Menulis, bagi sebagian orang itu momok. Tapi bagi sebagian lainnya, merupakan aktivitas yang menyenangkan.

Ada banyak alasan, kenapa orang senang menulis. Tetapi tak kalah banyak alasan pula, kenapa orang benci menulis. Meski dalam berbagai kesempatan mereka menulis  juga.

Bagi saya menulis itu menyenangkan, meski bikin frustasi juga. Beban.

Saya pernah memimpikan hal-hal besar terjadi pada diri saya dengan menulis. Jika tidak seperti JK Rowling, setidaknya seperti Andrea Hirata.

Untuk mewujudkan mimpi besar itu, saya membuat resolusi di awal tahun. Saya akan konsisten menulis, di akhir tahun saya sudah punya buku yang diterbitkan.

Saya mengumpulkan banyak alamat penerbit. Beberapa di antaranya saya hubungi, menanyakan apakah nanti mereka bersedia menerima naskah saya?

Mereka membalas, minta saya mengirimkan naskahnya. Di situlah  masalahnya, naskah itu belum ada. Saya baru merencanakannya.

Akhir tahun, saya masih seperti sebelumnya. Memimpikan diri sebagai penulis hebat.

Apakah saya tidak menulis sepanjang tahun? Jangan berprasangka dulu. Saya tetap menulis, tetapi temanya beragam. Tidak mendukung untuk dijadikan sebuah buku. Seandainya dibukukan pun, saya ragu  apakah buku itu nantinya dibaca orang.

Meski JK Rowling dan Andrea Hirata masih di kepala. Saya gampang tergoda. Apalagi jika tawarannya lebih pragmatis. Ekonomi. Nulis satu artikel, langsung terima honornya.

Saya suka ngitung, satu artikel segini. Sambil membayangkan ada puluhan artikel yang dipublikasikan, fantastis juga penghasilan saya nantinya, jika saya menulis banyak artikel.

Ditengah resolusi, saya bikin resolusi baru. Penulis artikel pendek,  buku nanti saja, pelan-pelan, nanti juga kelar sendiri. Jadi tidak bisa disebut pindah haluan kan?

Merayakan akhir tahun, resolusi masih tetap resolusi untuk tahun berikutnya. Lumayan sih, tidak perlu mikirin resolusi baru. Demikian juga nasibnya resolusi di tengah resolusi.

Menulis sambil mikirin hal lain yang bukan bagian dari apa yang ingin dituliskan itu berat. Tulisan jadi tidak fokus, apalagi konsisten, jauh. Gara-gara kebanyakan mikir, saya malah tidak menulis apa-apa.

Jika hari ini saya masih menulis, itu bukan karena Andrea Hirata sama JK Rowling. Lebih karena, saya kangen menyapa teman-teman Kompasianer. Sepertinya, saya hanya perlu alasan sederhana untuk menulis dan menekuninya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun