Kamu pasti pernah mengalami situasi di mana pasangan tiba-tiba diam tanpa alasan yang jelas. Mereka tidak mau bicara, tidak membalas pesan, bahkan mungkin menghindar secara fisik.Â
Nah, ini yang dikenal sebagai silent treatment. Meski terlihat sepele, silent treatment bisa merusak hubungan jika dibiarkan terus-menerus.Â
Tenang, bukan berarti kamu harus menghadapi drama besar-besaran, lho! Yuk, kita bahas cara mengatasi silent treatment ini dengan kepala dingin!
1. Jangan langsung panik, tetap tenang dulu
Saat menghadapi pasangan yang tiba-tiba diam, reaksi pertama mungkin ingin langsung bertanya, "Kenapa kamu diam?"Â atau bahkan merasa kesal. Namun, tunggu dulu! Daripada terburu-buru konfrontasi, cobalah untuk tetap tenang.Â
Terkadang, silent treatment bisa jadi tanda bahwa pasangan butuh waktu untuk merenung atau menenangkan diri. Kamu tidak perlu memancing drama dengan merespons secara emosional.
2. Coba refleksi diri, ada apa yang salah?
Ketika pasangan memberi silent treatment, ada baiknya kamu juga merenung sejenak. Apakah ada sesuatu yang mungkin membuat mereka merasa tidak nyaman atau terluka?Â
Coba pikirkan percakapan atau kejadian terakhir yang bisa jadi pemicunya. Bukan berarti semua kesalahan ada pada kamu, tetapi merenung bisa membantumu melihat situasi dari sudut pandang pasangan.
3. Pilih waktu yang tepat untuk berbicara
Setelah menenangkan diri, saatnya memilih waktu yang tepat untuk bicara. Hindari membahas masalah saat emosi masih tinggi.Â
Coba dekati pasangan dengan lembut dan tanyakan apa yang sedang dirasakan tanpa menyudutkan mereka. "Aku merasa kita ada jarak akhir-akhir ini, ada yang bisa aku bantu?"Â adalah contoh pendekatan yang lebih terbuka tanpa membuat pasangan merasa terpojok.
4. Dengarkan dengan empati, bukan emosi
Ketika pasangan sudah mulai membuka diri, dengarkan mereka tanpa memotong atau membantah. Ini saatnya kamu benar-benar hadir dan mendengarkan dari hati.Â
Terkadang, kita terlalu fokus untuk membela diri, sehingga lupa bahwa pasangan hanya butuh didengar. Berikan ruang bagi mereka untuk mengekspresikan perasaan, meski kamu mungkin tidak setuju.
5. Jangan balas dengan silent treatment
Saat pasangan melakukan silent treatment, rasanya ingin membalas dengan cara yang sama, bukan? Namun, percayalah, ini hanya akan memperburuk keadaan.Â
Komunikasi yang sehat adalah kunci, jadi sebisa mungkin hindari terjebak dalam siklus diam-mendiam yang tak ada ujungnya. Tetaplah terbuka untuk berdialog, meskipun pasangan butuh waktu untuk merespons.
6. Tentukan batasan yang sehat
Jika silent treatment ini terjadi berulang kali, ada baiknya kamu dan pasangan menetapkan batasan yang sehat. Diskusikan bersama bahwa diam terlalu lama tidak akan menyelesaikan masalah.Â
Kamu bisa menawarkan solusi seperti memberi waktu masing-masing untuk menenangkan diri, namun tetap sepakat untuk membicarakan masalah tersebut setelahnya. Dengan begitu, komunikasi tidak akan terputus begitu saja.
7. Terapkan pendekatan positif
Hubungan yang sehat dibangun dari komunikasi yang saling mendukung. Ketika menghadapi konflik, usahakan untuk selalu mencari solusi daripada menyalahkan satu sama lain.Â
Cobalah terapkan pendekatan positif dalam setiap percakapan, misalnya dengan memberikan apresiasi ketika pasangan mulai terbuka dan jujur tentang perasaannya.
Silent treatment bisa membuat hubungan terasa berat, tetapi jika dihadapi dengan cara yang tepat, kamu bisa memperbaiki komunikasi tanpa harus terjebak dalam drama. Kuncinya adalah sabar, pengertian, dan terbuka.Â
Tidak ada hubungan yang sempurna, tapi dengan kerja sama yang baik, kamu bisa menghadapi setiap masalah dengan lebih dewasa. Jadi, mulailah perbaiki komunikasi dengan pasangan tanpa harus menambah masalah baru!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H