Mohon tunggu...
JUBAEDAH HARYANI
JUBAEDAH HARYANI Mohon Tunggu... Penulis - Blogger dan Penulis

Penulis eksploratif, inovatif, dan terbuka untuk ide-ide baru

Selanjutnya

Tutup

Horor

Tangisan yang Tak Terlihat

29 Agustus 2024   18:18 Diperbarui: 29 Agustus 2024   18:19 831
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Aku ingin berbagi kisah nyata pengalaman pribadiku yang hingga kini masih terngiang-ngiang di kepalaku. Seumur hidupku, baru kali itu aku mendengar suara hantu secara langsung di rumahku sendiri. Kejadian ini terjadi sekitar tahun 2022, saat itu malam Jumat Kliwon, sekitar pukul tiga dini hari. Suasana sangat sunyi, hanya ada desir angin yang meniup dedaunan pohon mangga di samping rumahku. Aku terbangun dari tidur karena merasa ingin buang air kecil.

Dengan langkah perlahan, aku berjalan menuju kamar mandi yang letaknya di bagian belakang rumah. Ketika aku membuka pintu kamar mandi, tiba-tiba aku mendengar suara perempuan menangis dengan begitu pilu. Suaranya terdengar samar-samar, seolah berasal dari jauh, tapi pada saat yang sama, terasa sangat dekat, begitu dekat hingga aku bisa merasakan bulu kudukku berdiri.

Kata orang tua dulu, kalau suaranya terdengar kecil berarti sebenarnya dia dekat dan kalau suaranya kencang berarti dia jauh. Suara yang kudengar malam itu kecil, sangat kecil, namun semakin lama semakin jelas. Jantungku berdetak semakin cepat. Apakah benar dia berada dekat denganku?

Aku mencoba memberanikan diri untuk melihat ke sekitar kamar mandi, memastikan apakah ada orang di luar, namun yang kulihat hanya kegelapan. Tidak ada siapa-siapa di sana. Tidak ada yang bisa membuat suara itu, apalagi tangisan seperti itu. Perlahan, aku kembali menutup pintu kamar mandi dan berusaha untuk tidak panik. Namun, perasaan takut itu tidak bisa kuhindari.

Aku masih berdiri di depan pintu kamar mandi, bingung harus melakukan apa. Dalam kepanikan, aku teringat cerita-cerita tentang makhluk halus yang sering kali berdiam di pohon-pohon besar. Pohon mangga di samping rumahku cukup besar dan rimbun. Apa mungkin dia berada di atas sana?

Tangisannya masih terdengar, semakin menyayat hati. Aku merasa seperti ada yang mengamatiku dari kegelapan. Dengan gemetar, aku melangkah mundur, berusaha menjauh dari kamar mandi. Namun, suaranya seolah mengikutiku, merambat pelan tapi pasti, membuat tubuhku kaku. Aku segera berlari ke kamar ibuku dan membangunkannya.

"Ibu, aku dengar suara perempuan menangis di dekat kamar mandi," kataku dengan suara bergetar. Ibuku yang setengah tertidur mencoba menenangkanku dan memutuskan untuk mengecek ke belakang. Namun, saat kami tiba di sana, suara tangisan itu sudah hilang. Hanya ada keheningan yang mencekam.

Pagi harinya, untuk memastikan, ibuku bertanya kepada tetangga terdekat apakah mereka mendengar suara perempuan menangis semalam. Namun, tidak ada satupun dari mereka yang mendengarnya. Tetangga terdekatku hanya ada sepasang suami istri yang sudah lanjut usia dan di sekitar rumah mereka tidak ada perempuan muda. Tetangga yang lain pun jaraknya cukup jauh, tidak mungkin ada yang menangis di dekat kamar mandiku pada dini hari.

Ini bukan pertama kalinya aku mengalami kejadian aneh. Saat aku masih kuliah, TV di rumah sering tiba-tiba menyala sendiri di tengah malam saat rumah sepi. Kejadian itu tidak hanya terjadi sekali atau dua kali, tapi berulang kali, selalu di saat suasana rumah benar-benar hening. Pernah juga aku terbangun di tengah malam dan melihat layang-layang milik keponakanku yang tergantung di dapur, bergerak-gerak sendiri seolah diterbangkan angin. Padahal, pintu dapur itu sangat tertutup dan tidak ada angin yang bisa masuk.

Percaya atau tidak, makhluk-makhluk tak kasat mata itu memang ada di sekitar kita. Dulu aku tak percaya cerita mistis teman-temanku, namun setelah mengalami sendiri, aku tahu mereka benar-benar ada. Namun, jangan takut, karena sebagai manusia, kita memiliki derajat yang lebih tinggi dari mereka. Meski begitu, jujur saja, kejadian ini membuatku takut. Setiap kali mengingatnya, aku selalu membaca doa, berharap tidak akan pernah melihat atau mendengar hal semacam itu lagi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Horor Selengkapnya
Lihat Horor Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun