Belakangan ini, topik pernikahan sedang ramai dibicarakan di media sosial. Banyak orang yang belum menikah merasakan ketakutan dan kecemasan mendalam tentang pernikahan.
Kenapa sih banyak dari kita merasa begitu takut menghadapi komitmen seumur hidup ini? Mari kita gali lebih dalam mengapa “Marriage is Scary” sedang jadi bahan perbincangan hangat dan apa sebenarnya yang ada di balik ketakutan ini.
Pernikahan memang perjalanan panjang bagi setiap orang. Ketakutan yang kita rasakan bisa jadi motivasi untuk mempersiapkan diri lebih baik dan menjalani hubungan yang sehat dan bahagia.
Jika kita menikah dengan orang yang tepat, maka pernikahan seharusnya bisa menjadi pengalaman yang menyenangkan, bukan menakutkan. Lantas, apa sebenarnya yang menyebabkan ketakutan ini begitu kuat?
Kenapa rasa takut terhadap pernikahan jadi topik yang banyak diperbincangkan?
Untuk memahami ketakutan ini lebih dalam, mari kita lihat beberapa alasan mengapa pernikahan sering dianggap menakutkan. Salah satu alasannya adalah kasus KDRT yang sering viral dan semakin memperkuat kekhawatiran tersebut.
Laporan berita dan video tentang KDRT sering kali memunculkan rasa takut bahwa pernikahan bisa menjadi tempat yang tidak aman, terutama bagi perempuan. Selain itu, meningkatnya angka perceraian juga menjadi alasan utama di balik ketakutan ini.
Banyak orang melihat pernikahan sebagai sesuatu yang rentan terhadap kegagalan, yang bisa membuat mereka takut untuk memulai komitmen seumur hidup. Kasus perselingkuhan yang kerap menghiasi headline berita juga menambah ketidakpastian tentang komitmen dalam pernikahan.
Dengan banyaknya cerita tentang ketidaksetiaan, tidak heran jika banyak orang merasa ragu untuk terikat dalam hubungan yang serius.
Tapi, apakah ketakutan ini memang beralasan?
Mari kita telaah lebih dalam. Meskipun banyak kasus pernikahan yang viral dan tampak problematik, ada banyak juga pernikahan yang berhasil dan bahagia. Banyak pasangan menikah dengan tingkat kepuasan tinggi dalam hubungan mereka, meskipun tantangan pasti ada.
Banyak dari mereka berhasil mengatasi masalah-masalah tersebut melalui komunikasi yang baik, terapi pasangan, dan dukungan dari komunitas. Pernikahan bukanlah sesuatu yang harus ditakuti, melainkan harus dipersiapkan dengan matang dan dijalani dengan komitmen yang kuat.