Mohon tunggu...
JUBAEDAH HARYANI
JUBAEDAH HARYANI Mohon Tunggu... Penulis - Blogger dan Penulis

Penulis eksploratif, inovatif, dan terbuka untuk ide-ide baru

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Kenapa Orang Jepang Hidup Bahagia dan Panjang Umur? Rahasianya Ikigai!

21 Agustus 2024   15:14 Diperbarui: 6 Desember 2024   15:19 143
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Seorang pria sedang berlatih menulis huruf Jepang (Sumber: freepik.com/freepik) 

 Apakah kamu pernah bertanya-tanya apa yang membuat orang Jepang terkenal dengan usia panjang dan hidup bahagia? Ternyata, rahasianya ada pada konsep sederhana namun mendalam yang disebut Ikigai. Yuk, kita telusuri bersama bagaimana Ikigai bisa mengubah hidupmu!

Apa itu Ikigai?

Ikigai adalah konsep Jepang yang secara harfiah berarti "alasan untuk bangun di pagi hari". Bayangkan, bagaimana rasanya jika setiap hari kamu bangun dengan semangat karena tahu persis apa yang membuat hidupmu bermakna? Itulah esensi dari Ikigai. Jadi, apa alasanmu bangun pagi? Apa yang membuatmu merasa hidup ini berharga?

Pilar-pilar Ikigai

Konsep Ikigai menggabungkan empat elemen kunci yang dapat membantu kita menemukan makna dan tujuan dalam hidup. Mari kita telusuri setiap pilarnya dan cari tahu bagaimana kita bisa menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.

1. Apa yang kamu cintai

Pilar pertama ini berkaitan dengan hal-hal yang membuat hati kita berdebar, sesuatu yang kita nikmati dengan sepenuh hati. Apa yang kamu sukai? Misalnya, seorang penulis yang mencintai dunia literatur akan merasa senang menulis setiap hari, meskipun hanya untuk dirinya sendiri. Bagi mereka, menulis bukan sekadar pekerjaan, melainkan ekspresi cinta terhadap kata-kata.

Coba pikirkan, apa saja hal-hal yang kamu cintai dan tak pernah membuatmu bosan? Apa yang kamu lakukan dengan sepenuh hati, bahkan tanpa bayaran? Apakah itu menulis, berkebun atau membantu orang lain? Mulailah dengan mengenali passion-mu, karena inilah fondasi dari Ikigai-mu.

2. Apa yang kamu kuasai

Pilar kedua ini merujuk pada keahlian dan kemampuan yang kamu miliki. Apa yang bisa kamu kembangkan? Misalnya, jika kamu mahir dalam teknologi, kamu mungkin menguasai coding atau pengembangan aplikasi. Ini adalah keterampilan yang bisa kamu gunakan untuk menciptakan sesuatu yang bernilai, seperti website, aplikasi iOS atau Android, hingga e-commerce.

Tanyakan pada dirimu sendiri, apa yang kamu kuasai? Mungkin kamu mahir dalam desain, memasak, berkomunikasi dengan baik atau bahkan bernegosiasi. Apa pun itu, keahlian ini dapat membantumu tidak hanya dalam karier tetapi juga dalam menemukan Ikigai-mu.

3. Apa yang dibutuhkan dunia

Pilar ini mengajak kita untuk melihat di luar diri kita dan berpikir tentang bagaimana kita bisa memberikan dampak positif pada orang lain atau lingkungan di sekitar kita. Misalnya, jika kamu seorang guru, dunia membutuhkan pendidik yang berdedikasi untuk menginspirasi generasi mendatang. Jika kamu seorang aktivis lingkungan, mungkin kamu merasa dunia memerlukan lebih banyak orang yang peduli dengan keberlanjutan alam.

Pikirkan, apa yang bisa kamu lakukan untuk membantu orang lain? Bagaimana keahlianmu dapat memecahkan masalah yang dihadapi dunia saat ini? Apakah ada masalah yang kamu lihat sebagai tantangan yang harus dipecahkan atau kebutuhan yang belum terpenuhi? Mungkin ini adalah panggilanmu.

4. Apa yang bisa kamu dapatkan sebagai imbalan? 

Pilar terakhir adalah aspek yang memungkinkan kamu untuk hidup mandiri secara finansial melalui apa yang kamu lakukan. Jika kamu bisa mendapatkan imbalan dari hal yang kamu cintai dan kuasai, itulah salah satu kunci utama kebahagiaan. Imbalan ini bisa berupa gaji, penghargaan atau bahkan kepuasan pribadi. Misalnya, jika kamu seorang penulis freelance, kamu mendapatkan imbalan dari karya tulis yang kamu buat, baik dalam bentuk uang maupun pengakuan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun