Mohon tunggu...
JUBAEDAH HARYANI
JUBAEDAH HARYANI Mohon Tunggu... Penulis - Penulis lepas dan jurnalis di industri media

Penulis eksploratif, introspektif, inovatif dan terbuka untuk ide-ide baru

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Penyebab Overthinking Saat Dewasa dan Cara Mengatasinya

6 Juli 2024   14:47 Diperbarui: 6 Juli 2024   14:55 22
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Source: Freepik.com

Overthinking atau berpikir berlebihan adalah kondisi yang sering dialami oleh banyak orang dewasa. Di usia dewasa, kita sering overthinking karena banyaknya tekanan dan tuntutan hidup yang harus dihadapi. Mulai dari beban kerja yang berat, lingkungan kerja yang kompetitif, hingga hubungan interpersonal yang kompleks dengan keluarga dan teman.

Tak jarang, kurangnya support system yang mendukung juga memperparah kondisi ini, membuat kita merasa terisolasi dan semakin tertekan. Nyatanya, seiring bertambahnya usia, beban dan tanggung jawab yang kita pikul juga semakin meningkat. Mari kita bahas lebih dalam mengapa hal ini sering terjadi.

1. Tekanan finansial

Di usia dewasa, tanggung jawab finansial meningkat, seperti memikirkan pembayaran tagihan, cicilan dan biaya hidup sehari-hari yang bisa menjadi sumber stres besar. Apakah kamu pernah merasa cemas tentang keuanganmu? Untuk mengatasi hal ini, mari kita buat anggaran bulanan, simpan sebagian dari pendapatan sebagai dana darurat dan hindari hutang konsumtif.

2. Karier dan pekerjaan

Pencapaian karier seringkali menjadi fokus utama di usia dewasa. Tekanan untuk naik jabatan, mencapai target dan persaingan di tempat kerja bisa memicu overthinking. Agar kamu tidak terlalu khawatir akan kariermu, mulailah menerapkan work life balance, tetapkan tujuan karier yang realistis dan jangan ragu untuk mencari bantuan profesional jika diperlukan.

3. Hubungan interpersonal

Hubungan dengan pasangan, keluarga dan teman juga bisa menjadi sumber overthinking. Konflik atau masalah komunikasi seringkali membuat kita berpikir berlebihan. Untuk mengatasi masalah dalam hubungan, mulailah dengan komunikasi yang terbuka dan jujur, tetapkan batasan yang sehat, serta jangan ragu untuk mencari bantuan dari konselor hubungan jika diperlukan.

4. Kesehatan mental dan fisik

Kesehatan adalah harta yang tak ternilai, mengkhawatirkan kondisi kesehatan diri atau orang terdekat bisa membuat kita overthinking. Apa yang kamu lakukan untuk menjaga kesehatan mental dan fisikmu? Lakukan olahraga secara teratur, meditasi atau latihan mindfulness, konsumsi makanan sehat dan tidur cukup.

5. Masa depan yang tidak pasti

Ketidakpastian tentang masa depan adalah hal yang wajar, tetapi seringkali menimbulkan kecemasan. Apa yang paling kamu khawatirkan tentang masa depanmu? Fokuslah pada hal-hal yang bisa kamu kontrol, buatlah rencana jangka pendek dan jangka panjang, serta tetaplah fleksibel dan terbuka terhadap perubahan.

6. Tuntutan sosial

Masyarakat sering kali menetapkan standar tertentu yang harus dicapai, seperti memiliki rumah, menikah atau mencapai karir tertentu di usia tertentu. Tekanan ini bisa membuat kita overthinking. Cara kamu menghadapi tuntutan sosial ini adalah dengan menetapkan standar dan tujuan pribadi, ingat bahwa setiap orang memiliki jalannya masing-masing, serta hindari membandingkan diri dengan orang lain.

Tips mengatasi overthinking

Jika kamu sering merasa overthinking, berikut beberapa tips yang bisa membantu:

  • Praktikkan teknik relaksasi, seperti pernapasan dalam atau yoga
  • Buat jurnal untuk menulis pikiran dan perasaanmu
  • Bicarakan dengan orang yang kamu percaya tentang apa yang kamu rasakan
  • Cari bantuan profesional jika overthinking mulai mengganggu aktivitas sehari-harimu

Overthinking merupakan bagian dari kehidupan dewasa, tetapi dengan memahami penyebabnya dan menerapkan strategi yang tepat, kita bisa mengelolanya dengan lebih baik. Bagaimana dengan kamu? Apa yang biasanya membuatmu overthinking?

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun