Warna ungu akhir-akhir ini menghiasi lini masa di sosial media yang kita miliki. Ya, tepat sekali. Salah satu perusahaan waralaba cepat saji terkemuka di dunia baru saja merilis gebrakan baru dalam memasarkan produknya di Indonesia.
Mengusung konsep BTS Meal, McD berhasil membuat fans grup musik BTS asal korea yang berbasis di Indonesia berbondong-bondong mendapatkan paket makanan tersebut. Ada yang rela berangkat dari kota yang berbeda mencari gerai McD, ada yang rela antri dan ada pula yang memesan melalui aplikasi sehingga membuat antrian pengemudi ojek online yang panjang.
Dalam kesempatan berbeda, content creator yang telah mendapatkan makanan tersebut berusaha ikut dalam hype BTS meal dengan mereview paket makanan tersebut.
Dari fenomena di atas, kita dapat menyimpulkan bahwa saat ini sudah terjadi pergeseran makna mengenai kegiatan MAKAN yang merupakan pemenuhan kebutuhan sehari-hari menjadi sebuah aktivitas yang lebih luas cakupannya. Fast food merupakan salah satu kontributor yang menyebabkan meluasnya makna aktivitas makan bagi sebagian masyarakat kita saat ini.
Sebagaimana yang kita lihat, gerai makanan cepat saji bertumbuh dengan sangat luar biasa dalam dekade terakhir ini. Contohnya gerai salah satu restoran cepat saji yang telah dibahas di awal tulisan ini telah mencapai lebih dari 18,000 gerai di 119 negara.Â
Secara umum kita bisa menyimpulkan bahwa bisnis makanan, khususnya makanan cepat saji, sangat didukung dengan pertumbuhan gerai-gerai mereka. Menurut saya secara pribadi, pertumbuhan gerai-gerai tersebut juga tidak jauh berbeda dengan konsep bisnis property yang mengusung tagline lokasi! lokasi! lokasi! Pemilihan lokasi yang tepat sangat penting untuk menunjang performa bisnis masing-masing gerai.
Di sisi lain, mari kita perhatikan alur rantai pasok bahan baku dengan kondisi pertumbuhan positif dari jumlah gerai makanan cepat saji. Pertumbuhan bisnis makanan cepat saji yang ditandai dengan pertumbuhan gerai-gerainya sudah tentu membutuhkan pasokan bahan baku yang juga terus meningkat.
Selain itu, perusahaan makanan cepat saji juga terus-menerus mempelajari pola perilaku konsumen dan menerjemahkan data tersebut salah satunya dalam bentuk promosi yang atraktif untuk mengundang pelanggan membeli dalam kuantitas yang lebih banyak.
Mari lihat pola berikut. Pertumbuhan bisnis, promosi atraktif bagi pelanggan, dan kebutuhan pasokan bahan baku yang terus meningkat guna memenuhi pertumbuhan bisnis tersebut. Sangat tidak elegan kan kalau meluncurkan promosi tetapi tidak tersedia karena kehabisan stock.