Yogyakarta merupakan salah satu provinsi di Indonesia yang masih memelihara dan menjaga budaya Jawa yang sangat kental. Terutama di bagian pedesaan, banyak sekali tradisi yang masih dijaga dengan baik hingga saat  ini. Hal ini tentunya sangat memperkuat budaya Indonesia yang masih ada hingga saat ini dan memberikan wadah untuk suatu kesenian yang masih terjaga hingga saat ini. Salah satu contoh nyata budaya jawa yang masih ada hingga saat ini adalah Klenengan yang ada di Desa Gabugan 1, Girisubo, Songbanyu, Gunung Kidul. Klenengan yang telah ada sejak tahun 1960-an ini sempat vakum selama beberapa tahun. Namun pada tahun 2018, Klenengan kembali bersemi dengan semangat baru.
Kebangkitan ini diawali dengan peminjaman alat musik dari SMK Songbanyu, yang bagaikan suntikan energi bagi para pecinta Klenengan di desa ini. Di Desa Gabugan I, tradisi musik Klenengan tak hanya menghibur, tetapi juga menjadi bagian penting dalam berbagai acara adat dan keagamaan. Salah satu momen spesial di mana Klenengan dapat disaksikan adalah pada saat kegiatan "bersih dusun" dan pengagungan. Di Desa Gabugan I, semangat untuk melestarikan budaya Klenengan terus berkobar. Hal ini terlihat dari jadwal latihan yang konsisten, yaitu setiap Sabtu malam untuk pelatihan anak-anak dan Selasa malam untuk orang tua. Upaya ini menunjukkan komitmen kuat masyarakat dalam menjaga tradisi musik istimewa ini.
Lebih dari Sekedar Permainan Musik, Klenengan Sajikan Pertunjukan Budaya yang Istimewa
Di balik alunan merdu gamelan, terdapat sebuah budaya istimewa bernama Klenengan. Budaya ini menghadirkan pertunjukan musik gamelan yang dimainkan secara lengkap dan instrumental, dengan alunan yang memukau dan penuh makna.
Perpaduan Harmonis Alat Musik dan Suara Merdu
Klenengan tak hanya menghadirkan permainan musik yang indah, tetapi juga melibatkan sinden dan gerong yang mengisi pertunjukan dengan suara merdu mereka. Dipimpin oleh sesepuh atau pemimpin klub, Klenengan menghadirkan harmonisasi yang sempurna antara alat musik dan suara manusia.
Pertunjukan yang Beragam dan Sesuai Situasi
Klenengan tak terpaku pada satu jenis lagu saja. Pertunjukan ini menghadirkan berbagai lagu yang disusun dengan urutan kaidah gending, disesuaikan dengan situasi dan kemampuan para pemainnya. Klenengan terbagi dalam tiga periode berdasarkan sifatnya, yaitu:
1. Gending berat, agung dan berbobot: Menyajikan melodi  yang kuat dan penuh makna.
2. Gening prenes, mantap dan setengah berat: Melodi yang mantap dan berbobot, namun tidak seberat gending berat.
3. Gending-gending lincah, gembira dan ringan: Melodi yang ceria dan penuh semangat.
Keindahan Alat Musik Tradisional yang Memukau