Mohon tunggu...
Juannisa Rahmah
Juannisa Rahmah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

hobi membaca fiksi dan mendengarkan musik

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kenaikan Harga Bahan Pokok Belum Kembali Stabil Pasca Idulfitri

2 Mei 2023   07:46 Diperbarui: 2 Mei 2023   08:20 173
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Beberapa kebutuhan bahan pokok yang mengalami kenaikan harga di bulan ramadhan hingga pada saat  menjelang idul fitri harga bahan pokok semakin melonjak dan belum kembali stabil sampai saat ini.

Kenaikan harga pada bahan pokok di bulan ramadhan bukan lagi menjadi hal yang aneh dikalangan masyarakat, karena memang selalu terjadi di setiap tahunnya. Akan tetapi, walaupun ada kenaikan harga, ada juga masyarakat yang membutuhkan bahan-bahan pokok itu yang membuat masyarakat mau tidak mau tetap akan membelinya, karena untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Moment ini menjadi sebuah kesempatan emas untuk para pedagang menaikkan harga, karena dengan terus adanya permintaan dari masyarakat. 

Kebutuhan dari masyarakat ini yang menyebabkan terjadinya lonjakan harga bahan pokok menjelang idul fitri. Dalam hal ini, kebutuhan terhadap bahan-bahan pokok cenderung naik, tetapi jumlah stok bahan pokok tetap dalam jumlah biasanya. Hal ini lah yang membuat kenaikan harga, seharusnya kita tidak kaget jika harga-harga bahan pokok menjelang idul fitri naik dikarenakan masyarakat mengelola bahan pokok yang sama. 

Untuk mempersiapkan lonjakan harga bahan pokok sebenarnya masyarakat bisa membeli bahan pokok dari jauh-jauh hari sebelum terjadi lonjakan harga jual di pasaran, namun tidak berlaku untuk bahan pokok yang tidak bisa disimpan dalam jangka waktu lama. Dengan cara lain masyarakat harus lebih cerdas dan bijak dalam memikirkan untuk pembelian sesuatu dalam artian baik yang sesuai kebutuhan maupun keinginan. Kalau pembelian itu sekiranya hanya keinginan yang tidak terlalu dibutuhkan lebih baik ditunda dulu dan masyarakat juga harus pintar-pintar dalam mengelola pengeluaran anggaran.

Dari pantauan harga kebutuhan pokok di Pasar Atas Baru Kota Cimahi, saat ini memang ada beberapa bahan pokok yang mengalami penurunan namun belum kembali stabil.

Wawancara Mahasiswa UNIBI, Juannisa Rahmah dengan Bapak Jajang, penjual daging ayam
Wawancara Mahasiswa UNIBI, Juannisa Rahmah dengan Bapak Jajang, penjual daging ayam

Daging ayam sekarang Rp. 37.000 per kilogram, kenaikan harga sejak mau puasa. Kalau normal biasanya Rp. 24.000 sampai Rp. 28.000 apalagi lebaran kemarin naik sampai di kisaran Rp. 40.000 sampai Rp. 42.000 per kilogram, walaupun harganya naik tapi daging ayam salah satu bahan pokok yang paling dicari pada saat menjelang idul fitri, kalau kata ibu-ibu, lebaran tanpa opor kurang terasa suasana lebarannya, Ujar Bapak Jajang, pedagang daging ayam. 

Untuk harga telur pun belum kembali stabil, masih di harga Rp. 27.000 per kilogram, karena biasanya di harga Rp. 24.000 per kilogram.

Selain itu, harga yang belum kembali stabil juga terjadi pada cabai, saat ini masih di harga Rp. 12.000 per kilogram yang pada saat menjelang lebaran mencapai harga Rp. 19.000 per kilogram. Padahal harga biasanya Rp. 8.000 per kilogram. Kentang juga masi mengalami kenaikan dari harga biasanya, karena harga biasanya  Rp. 17.000 per kilogram namun saat ini harga kentang masih Rp. 20.000 per kilogram.

Dampak dari kenaikan harga bahan pokok yang belum stabil pasca idul fitri dapat dirasakan oleh masyarakat khususnya yang berpenghasilan rendah.

Hal ini dapat mengakibatkan penurunan daya beli dan meningkatkan angka kemiskinan di Indonesia. Hal ini dapat disebabkan oleh faktor peningkatan biaya transportasi, kebijakan pemerintah terkait impor serta adanya faktor-faktor spekulasi dari pihak pasarnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun