Mohon tunggu...
Juan Mahendra2001
Juan Mahendra2001 Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Lahir di Merauke, Papua Mahasiswa UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Pohon Buatan Menyerap Ribuan Kali Lebih Banyak Karbon Dioksida

18 Desember 2020   22:00 Diperbarui: 18 Desember 2020   22:07 304
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sejak istilah pemanasan global dikenali, berbagai macam cara untuk mengurangi emisi karbon sudah ditemukan. Saat ini, beberapa ilmuwan menemukan teknologi baru yang diwujudkan dalam bentuk “pohon buatan”. Tidak main-main, pohon ini mampu menyerap hingga satu ton karbondioksida dalam sehari.

Namanya ‘pohon buatan’, namun Anda jangan mengira bahwa penemuan ini akan menyerupai bentuk sebuah pohon. Bentuknya malah cenderung menyerupai mobil. Pohon-pohon buatan ini nantinya tidak hanya mampu menyerap karbon ribuan kali lebih cepat dibandingkan pohon asli, tetapi juga menampung karbon tadi dan tidak melepaskannya kembali ke udara.

Cara kerja pohon buatan, menyerap karbon yang ada di udara melalui ‘daun’nya yang memiliki lapisan natrium karbonat. Natrium karbonat ini nantinya akan bereaksi terhadap karbon di udara dan membentuk soda bikarbonat yang tidak berbahaya.

Klaus Lackner dan Alan Wright, dua ilmuwan yang mencetuskan ide ini, menyadari bahwa emisi karbon harus dikurangi dengan berbagai cara untuk mencegah terjadinya perubahan iklim besar-besaran secara permanen. Meskipun manusia menghentikan secara total emisi karbon yang ada pada masa sekarang, jumlah emisi yang masih tersisa akan terus mempengaruhi perubahan iklim hingga bahkan seratus tahun yang akan datang.

Pohon buatan dinilai memiliki potensi untuk membalikkan keadaan. Sepuluh juta pohon buatan mampu menyerap 3,6 miliar ton karbon dioksida dalam setahun. Hal ini setara dengan 10% dari seluruh emisi global.

Karbon dioksida yang terkumpul nantinya akan disimpan dengan berbagai cara. Salah satunya, karbon dioksida tersebut bisa diubah menjadi cairan dan ditanam di bawah tanah. Bahkan sebagai gantinya, kita bisa menambahkan hidrogen ke dalamnya dan menghasilkan hidrokarbon, sumber energi terbarukan. Bahan bakar ini tidak menghasilkan karbon dioksida. Cara lainnya, kita bisa menyuntkkan gas tersebut ke dalam batuan yang dapat menyimpan karbon dioksida dalam jumlah besar seperti peridotit.

Apakah Anda tertarik untuk memiliki pohon buatan ini di kota Anda?

Sumber:
Singh, Radhika. 2015. “ARTIFICIAL TREES ABSORB A THOUSAND TIMES MORE CO2” Borgenproject, diakses pada 18 Desember 2020.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun