3. Mereka menetapkan tujuan tepat yang menantang. Mereka dengan semangat tinggi ingin mengontrol kesuksesan mereka sendiri, mereka tidak ingin meraih sesuatu atau apa pun secara kebetulan.
4. Mereka ingin mengembangkan diri, sehingga mereka menetapkan tujuan yang menantang tapi yang mereka anggap memiliki setidaknya kesempatan 50% untuk dicapai (Intan, 2014: 40-41).
Terdapat banyak pandangan dan pembahasan dari banyak ahli di bidang psikologi pendidikan maupun psikologi pembelajaran terkait dengan motivasi, banyaknya pandangan dan pembahasan menghasilkan definisi yang banyak pula, tetapi pada intinya motivasi ialah dorongan yang berasal dari dalam diri seseorang ataupun di luar diri seseorang, baik disadari ataupun tidak untuk melakukan suatu tindakan. Mc. Donald (dalam Djamarah, 2012: 114) mengatakan bahwa, minat adalah suatu perubahan energi di dalam pribadi seseorang yang ditandai dengan timbulnya afektif (perasaan) dan reaksi untuk mencapai tujuan. Minat ialah keadaan internal organisme baik manusia ataupun hewan yang mendorongnya untuk berbuat sesuatu (Syah, 2013: 134). Abraham Maslow (Uno, 2014: 41) mengatakan seseorang termotivasi karena memiliki kebutuhan yang harus dipenuhi. Kebutuhan yang dimaksud menurut Maslow yaitu: Kebutuhan Fisiologis Kebutuhan Fisiologis yaitu kebutuhan dasar yang harus dipenuhi sebelum kebutuhan-kebutuhan lain terpenuhi. Yang termasuk dalam kebutuhan jenis ini adalah makanan, rumah, pakaian, udara, dan sebagainya. Kebutuhan akan Rasa Aman Kebutuhan rasa aman ini termasuk kebutuhan akan keselamatan dari ancaman fisik atau kehilangan, serta merasa terjamin. Kebutuhan akan rasa aman merupakan kebutuhan yang dipenuhi setelah kebutuhan fisiologis terpenuhi. Kebutuhan akan Cinta Kasih/Kebutuhan Sosial Yaitu kebutuhan akan cinta kasih seperti rasa diterima oleh kelompok, perasaan dihargai dan dihormati oleh orang lain. Kebutuhan akan Penghargaan Manusia setelah melakukan pekerjaan atau tugas, maka manusia cenderung untuk mendapatkan penghargaan dan ingin mendapatkan peengakuan dari orang lain. Kebutuhan Aktualisasi Diri Kebutuhan aktualisasi diri merupakan kebutuhan berprestasi yang erat kaitannya dengan kebutuhan untuk mengembangkan bakat dan minat yang dimiikinya. Kebutuhan aktualisasi diri sering juga disebut dengan kebutuhan untuk menjadi dirinya sendiri. Pada hakikatnya minat belajar adalah dorongan internal dan eksternal pada peserta didik yang sedang belajar untuk mengadakan perubahan tingkah laku (Uno, 2014: 23). Contoh, peserta didik yang termotivasi karena ingin berprestasi pada setiap mata pelajaran yang dia tempuh, selalu berusaha membaca buku dimalam hari pada mata pelajaraan yang akan diajarkan oleh pendidik. Jadi kebutuhan yang ingin dia penuhi adalah berprestasi. Itulah contoh motivasi yang berasal dari dalam diri. Contoh kedua, peserta didik yang termotivasi untuk belajar karena mendapat janji dari pendidik untuk mendapat hadiah, maka dia bersemangat untuk belajar. Itulah contoh motivasi yang berasal dari luar (Asrori, 2012: 183). Berdasarkan penjelasan di atas dapat dipahami bahwa minat merupakan berbagai usaha yang dilakukan sehingga seseorang melakukan sesuatu. Bila dihubungkan dengan proses belajar, maka minat dapat diartikan sebagai keseluruhan daya penggerak untuk melakukan kegiatan belajar.
2. Unsur-Unsur Minat Belajar
Perhatian sangatlah penting dalam mengikuti kegiatan dengan baik, dan hal ini akan berpengaruh pula terhadap minat peserta didik dalam belajar. Menurut Sumadi Suryabrata (2012: 14) "perhatian adalah banyak sedikitnya kesadaran yang menyertai aktivitas yang dilakukan. Kemudian Wasti Sumanto (2014: 32) berpendapat "perhatian adalah pemusatan tenaga dan kekuatan jiwa tertentu kepada suatu obyek, atau pendayagunaan kesadaran untuk menyertai suatu aktivitas".
3. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Minat Belajar
Apabila kita memperhatikan tentang faktor-faktor yang mempengaruhi minat belajar terhadap mata pelajaran tertentu, termasuk dalam mata pelajaran Keterampilan Dasar Tindakan Keperawatan, secara keseluruhan faktor tersebut digolongkan dalam dua kelompok besar, yaitu faktor eksternal (faktor yang berasal dari luar diri siswa) dan faktor internal (faktor yang berasal dari dalam diri peserta didik). Dari beberapa faktor yang dapat mempengaruhi minat siswa dalam mata pelajaran Keterampilan Dasar Tindakan Keperawatan, dapat dilihat pada faktor kurikulum, faktor dari dalam diri siswa, faktor metode mengajar, faktor guru, serta sarana dan prasarana, termasuk penggunaan multimedia pembelajaran. Beberapa faktor yang mempengaruhi minat belajar siswa, menurut Totok Susanto, sebagai berikut:
- Memotivasi dan cita-cita
- Keluarga
- Peranan guru
- Sarana dan prasarana
- Teman pergaulan
- Mass media (Sardiman 2015: 74).
Belajar merupakan suatu perubahan yang terjadi melalui latihan atau pengalaman (Purwanto, 2014: 85). Dalam proses pembelajaran, unsur kegiatan belajar memegang peranan yang vital. Oleh karena itu, penting sekali bagi setiap guru memahami sebaik-baiknya tentang proses belajar peserta didik agar dapat memberikan bimbingan dan menyediakan lingkungan belajar yang tepat dan serasi bagi peserta didik. Kaitannya dengan minat, guru dalam pembelajaran terutama pada mata pelajaran Keterampilan dasar tindakan keperawatan harus bisa memberikan suatu inovatif yang baru untuk menarik minat peserta didik, agar proses pembelajaran berjalan sesuai dengan tujuan. Minat merupakan salah satu faktor yang dapat mempengaruhi usaha yang dilakukan seseorang. Minat yang kuat akan menimbulkan usaha serius dan tidak mudah putus asa dalam menghadapi tantangan. Peserta didik yang memiliki keinginan belajar, maka peserta didik cepat dan dapat mengerti dan mengingatnya.
Dari pengertian minat dan pengertian belajar seperti yang telah diuraikan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa minat belajar adalah sesuatu keinginan atau kemauan yang disertai perhatian dan keaktifan yang disengaja yang akhirnya melahirkan rasa senang dalam perubahan tingkah laku, baik berupa pengetahuan, sikap dan keterampilan.
2.2. Media Dan Lembar Kerja Peserta Didik Menggunakan Liveworksheet
Pendidik atau guru adalah profesi mulia. Dari tangan seorang guru, kemudian lahirlah berbagai profesi lainnya. Dari tangan seorang guru pula, berbagai pekerjaan muncul. Melalui kreatifitas dan keahlian guru, berbagai capaian diraih oleh seseorang.