Mohon tunggu...
Markus JuangCeme
Markus JuangCeme Mohon Tunggu... Guru - Mahasiswa Unikama

Seseorang yang belajar banyak hal

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Surga di Negeri Pemburu

26 November 2020   04:00 Diperbarui: 26 November 2020   13:14 128
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Masyarakat lamalera hidup dalam kebersamaan dan aturan, di lamalera kita akan melihat masyarakat yang berhenti bekerja ketika terdengar suarah lonceng gereja berbunyi, berdiri tegak dan berdoa. Hidup dalam kerukunan seperti ini membuat saya merasah kagum di jaman  moderenisasi masi ada kelompok masyarakat yang masi hidup berdampingan dengan agama dan budaya, Betapa kuat keyakinan orang Lamalera, di tengah persoalan hidup dan zaman yang semakin modern, demikianlah mereka bekerja, mengucapkan syukur sembari meminta berkat..

Saya bangga menjadi orang lembata, saya bangga hidup bersama orang lamalera

"Soal rinduh  itu tentang persaaan  bagaimana bertemu dan bercerita  bersama lagi".

Ini ceritaku mana ceritamu.

img-20200806-075952-5fbeb33ed541df0e4773d768.jpg
img-20200806-075952-5fbeb33ed541df0e4773d768.jpg
Catatan
  • Sekedar berbagi informasi di kabupaten lembata masi melakukan pasar barter tepatnya di wulandoni yang dilakukan pada hari sabtu dalam sepekan. Mungkin hanya beberapa  tempat di bumi ini yang masi melakukan pasar barter
  • Pledang: perahu tradisonal masyrakat Lamalerah
  • Magun adalah sapaan halus bagi orang lamaholot yang ditujukan kepada mereka yang suda berumur tua, saapan ini khusus diucapkan hanya untuk laki-laki

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun