Mohon tunggu...
Markus JuangCeme
Markus JuangCeme Mohon Tunggu... Guru - Mahasiswa Unikama

Seseorang yang belajar banyak hal

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Surga di Negeri Pemburu

26 November 2020   04:00 Diperbarui: 26 November 2020   13:14 128
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

setelah menunggu di bawah pondok pledang suku tifaona  akhirnya tampak dari kejahuan  sebuah pledang (perahu tradisional Lamalera) sedang menarik seekor monster lautan menggunakan tali yang di ikat pada badan pledang,  tubuh ini serasah tidak percaya  dengan apa yang disaksikan, bagaimana mungkin ? perahu kecil menarik monster lautan sebesar mobil avansa, itu tetapi inilah realita yang terjadi ketika nelayan Lamalerah mendapatkan ikan paus.

img-20200806-061243-5fbeb2fbd541df03f97abe72.jpg
img-20200806-061243-5fbeb2fbd541df03f97abe72.jpg
Ketika sampai di pinggir pantai tubuh ini kembali dibuat kagum, menyaksikan  semua laki laki bergegas menghampiri perahu untuk menarik perahu dan ikan ke daratan, semuanya di lakukan bersama-sama dan kompak, pembagian ikan juga dilakukan dengan adil berdasarkan aturan yang telah disepakati dari saman nenek moyang.

Kami berdua menikmati  segalah aktifitas ditempat itu dengan penuh kagum dan bangga, tibah saatnya  sang sunset pun mengusir kami dari terangnya dunia yang akan berubah gelap, dari pingir pantai untuk kembali ke perkampungan.

ketika kembali ke rumah tempat kami menginap, saya pun bertanya kepada pemilik rumah, kebetulan pemilik rumah teman saya sewaktu berada duduk di bangku SMA, namanya Paulu tifaona  jadi tidak canggung ketika bertanya untuk mengumpulkan informasi,

“Biasanya ikan sebanyak itu akan diapakan”

Ikan itu akan biasanya di bawa ke pasar wulandoni (pasar barter) pada hari sabtu untuk ditukarkan dengan dengan bahan makanan dengan orang dari pegunungan”,

“Siapa yang menjualnya kepasar barter Wulandoni ( Wulandoni merupakan nama tempat wilayah yang merupakan  sala  satu kecamatan di kabupaten Lembata)”

Biasanya parah gadis  atau ibu-ibu yang pergi menjualnya. Kan disini laki- laki bertugas mencari berarti permpuan yang bertugas mengolah menjadi sesuatu’

Ngobrol-ngobrol kami tak terasa sudah menunjukan pukul 12:00 wita, waktunya saya  pamit untuk beristirahat,

Akhirnya  pada tanggal 15 agustus 2020 berakhirlah sudah liburan dan pengumpulan data skripsinya. Waktunya untuk kembali ke ruma

Sungguh merupakan suatu pengalaman yang luar biasa, luar biasa belajar mengahargai alam dan masyarakat sekitar, serta bagimana hidup di antara agama dan adat

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun