Mohon tunggu...
Juan Manullang
Juan Manullang Mohon Tunggu... Penulis - Penulis Lepas

Alumnus FH Unika ST Thomas Sumut IG: Juandi1193 Youtube: Juandi Manullang

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Ketika "Menghalalkan Segala Cara" Dipakai Meraih Kekuasaamnya

14 September 2024   15:48 Diperbarui: 14 September 2024   15:50 34
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kata "menghalalkan segala cara" jadi tren yang selalu berkembang dan hidup dalam masyarakat. Kata itu sering digunakan untuk meraih sebuah mimpi yang begitu diinginkan. Menghalalkan segala cara pun sering dipakai untuk meraih jabatan maupun kekuasaan sehingga hal itu akan memperburuk negeri kita sendiri. Tak ayal, hal tersebut menjadi sebuah problem dalam membangun sebuah bangsa dan negara. Betapa tidak, ketika kita menginginkan sesuatu maka kita melakukan kecurangan yang menurut kita itu sah.

Contohnya, kita ingin menjadi ketua kelas dengan pesaing berjumlah 2 orang. Kita ingin sekali menjadi ketua kelas sehingga mencari cara menjatuhkan lawan lainnya. Caranya, kita menghasut orang lain bahwa si calon lain itu karakternya buruk, pemalas dan tidak punya jiwa kepemimpinan. Kita mengatakan hal yang tidak sebenarnya. Selanjutnya, dilakukan hal buruk lainnya dengan cara membocorkan ban kendaraan lawan agar tidak bisa ikut dalam pemilihan ketua kelas. 

Cara itu diambil untuk menghalalkan segala cara menjadi ketua kelas. Dari kondisi tersebut tentu saja persaingan tidak sehat. Sama halnya ketika dalam politik dimainkan isu suku, agama ras dan antar golongan hanya untuk menjatuhkan lawan yang berbeda. 

Hal-hal tersebut sering terjadi sehingga harus dihindari. Itu tidak baik. Ketika orang tersebut terpilih maka kita akan lihat kinerjanya apakah akan bagus atau tidak. Dan, biasanya jika menghalalkan segala cara akan membuat kepemimpinannya tidak sesuai dengan ekspektasi masyarakat. Kita bisa melihat nantinya yang menghalalkan segala cara kinerjanya akan sangat berkurang dan tak berdampak.

Oleh karenanya, dalam meraih sesuatu yang kita inginkan, jangan sampai terjebak dalam kegiatan yang menghalalkan segala cara 

Cobalah bersaing dengan cara sehat dan terukur. Cobalah bersaing dengan kemampuan yang kita miliki bukan dengan kecurangan. Menghalalkan segala cara sama artinya dengan jangan melakukan tindakan haram. Kalau mau menang, ya berjuang, jangan melakukan tindakan haram (Kompas.id). 

Bertarunglah secara sehat dan berikan pemikiran dan juga gagasan yang memang masuk akal, tidak asal-asalan. Yakinkan pemilihmu untuk memilihmu. Jangan hasut dengan tindakan yang haram. Itulah sebabnya menghalalkan segala cara merupakan kalimat yang merusak semangat sportivitas di Indonesia. Jangan sampai memainkan topeng-topeng untuk mengelabuhi rakyat. Jangan sampai melakukan tindakan-tindakan yang tidak sesuai dengan Undang-undang.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun