Mohon tunggu...
Juan Manullang
Juan Manullang Mohon Tunggu... Penulis - Penulis Lepas

Alumnus FH Unika ST Thomas Sumut IG: Juandi1193 Youtube: Juandi Manullang

Selanjutnya

Tutup

Parenting Pilihan

Mencegah Anak sebagai Korban Prostitusi

23 Juli 2024   19:34 Diperbarui: 23 Juli 2024   19:43 45
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Anak adalah anugerah dari Tuhan yang sangat dinantikan oleh sebuah keluarga. Tanpa memiliki anak rasanya keluarga terasa sepi. Oleh sebab itu, setiap orang yang telah menikah tentunya mengharapkan memiliki anak. Anak itupun harus dirawat dan dijaga agar mendapatkan hak-haknya.

Namun, kabar yang saat ini beredar dimana anak jadi korban prostitusi. Hal tersebut tentu saja sangat meresahkan dan memberi kabar buruk buat kita. Peristiwa prostitusi anak harus jadi perhatian serius. Oleh karena itu, jangan sampai terjadi hal hal buruk kepada anak kita. Peran serta kita dibutuhkan untuk melindungi dan menjaga anak.

Ada beberapa hal yang patut diperhatikan untuk mencegah prostitusi anak:

Pertama, Peran orangtua. Dalam konteks ini, kita harus mengetahui dan memahami bahwa orangtua adalah elemen terpenting dan terdekat kepada anak. Orangtua yang paling tahu kegiatan atau aktivitas anak. Jadi, orangtua menjadi penting untuk menjaga dan mengawasi anak setiap hari. Coba perhatikan setiap kegiatan anak dimanapun dan beri teguran bila ada kesalahan yang dilakukan. 

Kedua, edukasi tentang pengenalan seks sejak dini. Contoh, anak harus diberitahu ketika ada pihak lain atau orang lain yang menyentuh dia bahkan sampai di bagian vital, maka harus menghindar atau lari saja. Diajarkan pula agar anak menolak bilamana ada oknum yang menawarkan sesuatu namun meminta imbalan dengan melakukan kejahatan seksual seperti melakukan hal yang bersifat seksual. Hal seperti itu penting untuk disampaikan kepada anak.

Ketiga, Anak diajari untuk mandiri. Namanya prostitusi bisa saja terjadi pada anak usia Sekolah Menengah Pertama maupun Sekolah Menengah Atas. Ketika si anak tidak memiliki uang jajan bisa jadi dia tergiur dan terkontaminasi ajakan untuk "menjual" dirinya kepada seorang pria. Nah, penting sekali anak itu diajari untuk mandiri. Segala apa yang dia miliki harus bisa disyukuri. Uang yang diberikan orangtua harus bisa di-manage sebaik mungkin. Jangan tergiur dengan namanya hidup hedonisme karena itulah cikal bakal anak masuk dalam dunia prostitusi.

Ketiga hal tersebut dapat mencegah anak masuk dalam dunia prostitusi dan menjadi korban dari prostitusi tersebut. Semoga saja kita bisa memaknai dan mengaplikasikan dalam kehidupan agar masa depan anak lebih cerah kedepan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun