Mohon tunggu...
Juan Manullang
Juan Manullang Mohon Tunggu... Penulis - Penulis Lepas

Alumnus FH Unika ST Thomas Sumut IG: Juandi1193 Youtube: Juandi Manullang

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Sepakbola dan Stop Peperangan

3 Maret 2022   15:59 Diperbarui: 3 Maret 2022   16:05 397
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Perang antara Rusia dan Ukraina masih terjadi sampai sekarang ini. Bahkan, militer Rusia sudah sampai ke Ibukota Ukraina Kyev. Dengan kondisi itu, berbagai seruan untuk menghentikan perang terus bergema, tetapi belum membuahkan hasil. Seruan menghentikan perang sudah disuarakan oleh pemain Barcelona dan Napoli yang memegang spanduk "STOP WAR" sebelum bertanding di leg kedua Liga Eropa di Stadion Diego Maradona.

Banyak lagi ujaran dari para pemain sepakbola untuk menghentikan perang. Perang adalah menghancurkan kehidupan, ekonomi dan merusak bumi. Perang antara Rusia dan Ukraina wajib untuk diselesaikan secepat mungkin.

Tak ada yang ingin Perang Dunia III terjadi. Cukup sampai Perang Dunia II saja yang terjadi. Seruan para pesepakbola dan klub untuk perdamaian dunia harus didengarkan oleh Rusia.

Sepakbola selalu mencerminkan sebuah perdamaian dan cinta. Sepakbola selalu menebar cinta ke seluruh bumi yang wajib didengarkan Rusia. Seharusnya, Rusia belajar dari sepakbola dimana setiap pertandingan menjunjung tinggi fair play bukan penyerangan apalagi kericuhan.

Sepakbola adalah olahraga yang mempersatukan dimana para pemain bermain bersama dengan negara yang berbeda-beda, tetapi mereka bisa bermain kompak untuk kemenangan. 

Harapannya, Rusia bisa melihat seruan perdamaian ini. Jangan tunjukkan kesombongan sebagai negara yang besar dan kualitas militer yang baik. Rusia harus mencontoh sepakbola yang menyuarakan perdamaian.

Serangan masif Rusia sudah menewaskan banyak orang dan juga anak-anak. Hal itu tak bisa dibiarkan. Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) harus turun tangan dan tak bisa diam.

PBB adalah otoritas yang menciptakan perdamaian dunia. Harusnya PBB mengikuti apa yang diserukan oleh para pesepakbola dan klub dunia untuk berdamai dan ciptakan keharmonisan antar negara-negara.

Jikalau sepakbola dan klub menyerukan perdamaian dan penghentian perang, harusnya PBB bisa melakukan itu. Sayang sekali bila PBB tidak mengambil keputusan secepat mungkin karena perang berbicara nasib hidup manusia.

Ayo, segeralah suarakan perdamaian di Rusia dan Ukraina. Cinta kasih antar umat manusia haruslah tercermin karena bersama-sama senahy ciptaan Tuhan. Sepakbola telah menyerukan perdamaian maka segeralah berdamai.

Semoga saja dengan adanya seruan perdamaian dari pesepakbola dan para atlet membuat gencatan senjata segera dilakukan. Rusia harus mengerti arti sebuah perdamaian. Perang bukanlah solusi tetapi penghancuran bagi makhluk hidup. Upayakanlah cinta kasih antar umat manusia sebagai makhluk ciptaan Tuhan yang suci.

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun