Pada masa pandemi Covid-19 selama ini sering kita temukan penyebaran berita bohong atau hoaks yang marak terjadi.
Baru-baru ini seorang pemuda berinisial MF (22) ditangkap polisi di Kendari, Sulawesi Tenggara karena menyebarkan informasi hoaks seputar vaksin Covid-19 lewat WhatsApp.
Hoaks itu seputar banyak korban gara-gara vaksin Covid-19. Tentu hal itu membuat geger dan merupakan berita yang tidak benar.
Layak sekali untuk ditindak tegas agar masyarakat tidak takut untuk divaksin. Kita tahu vaksin begitu penting untuk menyelamatkan masyarakat dari pandemi.
Kita tahu bahwa protokol kesehatan harus dibarengi dengan vaksin Covid-19 agar tubuh makin kuat dan tidak terpapar Covid-19.
Kita pun tidak bisa diam atas semua berita hoaks. Kita harus sadar akan informasi yang benar agar tidak ada ketakutan dan kegaduhan.
Kita lihat bagaimana hoaks bisa membawa keributan dan kegaduhan. Hoaks membawa ketakutan bagi semua.
Oleh karena itu, kita harus lebih melek dengan literasi. Literasi itu membantu kita mendapatkan informasi akurat dan terpercaya.
Literasi masyarakat harus semakin diperkuat dan juga diedukasi bagaimana membedakan berita bohong dan benar.
Masyarakat harus tahu dulu cara mencari informasi yang akurat sebelum menyebarkan informasi tersebut pada orang lain.
Hoaks di tengah pandemi tentu akan semakin meresahkan dan memberikan derita buat kita.
Kita juga harus waspada terhadap oknum-oknum yang suka sebar hoaks dan menciptakan kegaduhan.Â
Kewaspadaan itu bisa kita ciptakan dengan banyak membaca atau literasi terhadap media terpercaya.
Kita harus melawan hoaks itu dengan sebuah bacaan terpercaya bukan asal baca dan langsung menyimpulkan serta men-share ke pihak lain.
Ayo kita bijak dalam mencerna dan mencegah hoaks di tengah pandemi Covid-19.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H