Politikus senior Partai Demokrat (PD) Darmizal menanggapi ketidakhadiran Edhie Baskoro Yudhoyono atau Ibas di konferensi pers soal isu kudeta partai. Darmizal yakin Ibas tak ada kaitannya dengan isu kudeta ini. Selain itu, menurut Darmizal, Ibas lebih disukai lingkup internal partai Demokrat. Dari pernyataan tersebut, apa benar ada sinyal Ibas akan menggantikan AHY di posisi Ketum Demokrat?.
Kencang berhembus bahwa kudeta bukan hanya ditujukan kepada partai Demokrat, akan tetapi juga AHY yang sedang menjabat sebagai Ketum Demokrat. Namun, menjadi pertanyaan, apakah mengkudeta partai Demokrat dan AHY karena oknum tertentu tidak suka Demokrat maupun AHY?.
Dan, apa mungkin Ibas yang disebutkan lebih disukai internal partai Demokrat pantas menggantikan AHY?. Ada juga dugaan bahwa api terpercik di internal partai membuktikan bahwa ada juga kaitan dengan Ibas tadi.
Semua masih dugaan saja karena masalah Demokrat adalah masalah politik praktis. Kalau sudah mengkaitkan antara satu pihak sampai ke pemerintahan maka itu sama halnya dengan isu-isu politik yang dimainkan tetapi tak tahu tujuannya apa .
Atau bisa jadi hal tersebut berkaitan untuk menaikkan elektabilitas partai?. Bisa jadi. Tetapi, sekali lagi penulis sampaikan bahwa isu kudeta partai tersebut berkembang dari partai Demokrat sendiri yang menghembuskan dan mengkaitkan dengan beberapa pihak.
Ini agak aneh sebenarnya. Politik itu terlalu berani menunjuk salah satu bahkan beberapa pihak padahal hal itu sangat berdampak buruk bagi partai dan kader itu sendiri.
Sebab itu, ada juga dugaan Ibas akan menggantikan AHY sehingga isu kudeta berkembang yang dilakukan oleh oknum tertentu. Seperti apa yang dikeluarkan oleh Darmizal sangat mungkin memberikan sinyal bahwa kader Demokrat lebih suka Ibas dibandingkan AHY.
Sebab itu, alangkah baiknya masalah internal partai Demokrat segera diselesaikan dengan cara baik-baik antar kader. Sebenarnya, siapa yang menggabungkan isu kudeta itu, apakah pihak lain di luar partai atau kader itu sendiri.
Dengan demikian, tidak ada masalah besar yang terjadi di perpolitikan kita. Atau bisa jadi yang disampaikan Darmizal diatas bahwa internal partai Demokrat lebih suka Ibas dibandingkan AHY sehingga harus ada pergantian kepemimpinan partai Demokrat.
Bisa saja hal tersebut terjadi sehingga diskusi antar kader partai perlu diperkuat kembali untuk soliditas partai Demokrat lebih baik.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H