Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno dan anggota Komisi X DPR Putra Nababan saling lempar pernyataan soal lari pagi hingga menuai polemik. Keributan keduanya tak hanya berhenti diantara keduanya, namun mendapat sindiran seperti "ABG Baperan". Dari kondisi ini, alangkah baiknya hal tersebut tidak lagi berlanjut.
Sebagai pejabat publik harusnya seorang Sandiaga Uno dan Putra Nababan tidak melanjutkan lagi persoalan itu semakin memanjang dan serius. Seorang Sandi juga sudah menghapus postingan itu sehingga harusnya masalah sudah selesai.
Sebagai pejabat publik harusnya memberi contoh yang baik kepada masyarakat agar masyarakat tidak berpikiran negatif kepada pejabat publik itu sehingga akan banyak sindiran yang mengarah dan membuat masalah makin memanjang.
Lebih baik memaknai pernyataan Sandi berupa ajakan semata untuk rajin berolahraga dan tidak bersifat politik negatif. Lagipula, tidak ada bentuk penghinaan dari pernyataan itu, hanya sekedar pernyataan untuk lari pagi.
Itu hanya masalah kecil yang biasa kita lihat di dunia politik. Tak perlu terlalu marah dan memanjangkan masalah itu sehingga masyarakat menyorot jelek kondisi tersebut.
Berdamailah sesama politisi dalam membenahi bangsa dan negara. Harusnya emosi itu ditunjukkan untuk kebaikan bangsa dan perkembangan ekonomi yang telah terpuruk akibat Pandemi Covid-19.Â
Tak perlu yang dipermasalahkan hanya masalah remeh remeh yang sebenarnya sangat mungkin diselesaikan secara baik-baik. Namanya dunia politik selalu begitu. Ada sensasi yang berkembang untuk kepentingan politik dan juga kontestasi politik.
Dunia politik memang sering dihiasi hal tersebut sehingga harusnya para politisi sudah terbiasa dengan itu sehingga tak perlu mempersoalkannya terlalu panjang.
Selesaikanlah masalah itu dengan cara baik-baik dan tak perlu dibawa ke hati karena akan menimbulkan dendam nantinya. Tidak perlu berbalas pantun tanpa ada bukti nyata kinerja yang baik.
Masyarakat Indonesia tidak butuh sensasi politik dan sindiran karena hidup bukanlah berasal dari hal tersebut. Hidup masyarakat bergantung pada sistem pemerintahan yang baik dan perekonomian yang membaik sehingga masyarakat bisa hidup sejahtera.
Oleh karena itu, harapannya tidak ada lagi soal remeh temeh itu dipermasalahkan lebih panjang karena energi kita akan habis sehingga tumpukan pekerjaan tidak diselesaikan dengan baik. Semoga para pejabat publik mengerti DNA memahami untuk kepentingan rakyat bukan kepentingan politik maupun pribadi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H