Beberapa hari ini, kita dihidangkan dengan kasus pemalsuan surat Swab PCR oleh selebgram @erlanggs atau Erlangga Alfreda Davian dkk. Pihak keluarga meminta maaf atas kejadian yang merugikan Klinik Bumame Farmasi. Atas kejadian tersebut maka sangat baik bila kita mengambil hikmah dari semuanya. Begitu menyedihkan ketika surat Swab PCR harus dipalsukan. Hal itu sangat merugikan tenaga medis dan merugikan pihak rumah sakit maupun klinik.
Apalagi hal tersebut dilakukan oleh seorang selebgram yang juga seorang influencer. Kita ketahui selebgram itu punya banyak followers dan fans dari berbagai kalangan. Hal itu karena sosok selebgram memiliki daya tarik yang bagus di masyarakat sehingga followers semakin banyak.
Selebgram juga disebut sebagai influencer karena memiliki pengaruh yang baik dan jadi panutan bagi followersnya. Apa yang dia lakukan selalu diamati dan diawasi oleh followers itu. Hal-hal baik yang dilakukan seorang selebgram bisa jadi diikuti followersnya untuk ikut berbuat baik.
Dan, ketika selebgram itu melakukan kejahatan maka para followersnya bahkan kecewa dan dia akan jadi hujatan warganet atau netizen lainnya sehingga akan merusak citra dirinya.
Sebab itu, sangat merugikan ketika hasil swab PCR dipalsukan ditambah lagi dijadikan bisnis terlarang. Bahkan, baru ini penulis melihat Instagram si pelaku pemalsuan tersebut sudah banyak diisi hujatan dan ejekan para netizen.
Itu akan merusak nama baik si pelaku oknum selebgram dan akan membuat dirinya semakin terpuruk. Karena itulah, kalau jadi seorang selebgram atau influencer maka harus jadi contoh dan panutan bagi masyarakat lainnya.
Berilah edukasi, informasi dan hal-hal positif di media sosial agar orang lain senang kepada kita. Buat kita semua juga harus paham bahwa ketika harus bepergian ke luar kota harus tes Swab PCR terlebih dahulu di rumah sakit maupun klinik yang sudah diberi tanggungjawab untuk itu. Jangan pernah memalsukan surat hasil swab agar tidak terjerat masalah hukum.
Kita harus bisa mematuhi aturan hukum yang ada dan jangan pernah beralih dan menolak aturan tersebut. Sekarang, kita sangat penting bisa mengerti bahwa semuanya serba sulit selama masa Pandemi Covid-19, jadi jangan menghalalkan segala cara untuk kepentingan dan keuntungan pribadi semata.
Kita harus patuhi hukum yang ada dan takut terjerat hukum oleh ulah kita sendiri. Saatnya kita cerdas dalam bertindak dan bersikap untuk kebaikan masing-masing.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H