Tertangkapnya dua menteri Presiden Jokowi, yakni Edhy Prabowo dan Juliari Batubara, menguatkan isu perombakan kabinet atau reshuffle menjelang akhir tahun. Relawan Jokowi Mania atau Joman mendesak Jokowi memilih menteri super yang siap mati jika korupsi. Ketua Umum Joman Immanuel Ebenezer atau Noel meminta Jokowi memasukkan nama-nama calon menteri yang punya kredibilitas, integritas hingga loyalitas.
Atas pernyataan tersebut, yang perlu kita persoalkan adalah mencari menteri yang siap dihukum mati jika korupsi. Pertanyaannya, siapa orang yang siap dihukum mati karena korupsi?. Kalau Presiden Jokowi mencari orang seperti itu, pasti tidak akan ada yang mau.
Persoalan hukuman mati ada pada putusan pengadilan. Pengadilan punya andil besar memutus seseorang bersalah dan dihukum mati. Sebab itulah kita patut mempersoalkan pernyataan tersebut karena tidak relevan juga.
Alangkah baiknya, Joman meminta mencari menteri yang kredibel dan berintegritas. Siap untuk bekerja pada rakyat. Siapa untuk bekerja jujur dan setulus hati dan siap untuk tidak korupsi. Kalau korupsi maka akan dipecat dengan tidak hormat dan dijebloskan ke dalam penjara.
Itu saja syarat menjadi menteri yang sangat relevan. Tapi kalau mencari menteri yang berani berjanji kalau korupsi akan dihukum mati, pasti tidak akan ditemukan orang seperti itu. Itu hanya janji-janji saja karena pengadilan yang memutuskan semuanya.
Kalaupun dilakukan reshuffle terbatas maka Presiden Jokowi harus lebih jeli memilih pemimpin. Jangan mendengarkan tawaran-tawaran dari koalisi maupun oposisi tetapi dari lubuk hati yang terdalam berdasarkan kapabilitas dan integritas.
Alangkah baiknya, sekarang kita siap untuk untuk mencari menteri yang siap bekerja untuk rakyat bukan mencari menteri yang hanya biasa-biasa saja tetapi harus yang luar biasa dan bisa jadi panutan bagi rakyat.
Masyarakat sangat membutuhkan menteri yang siap bekerja untuk rakyat dan tidak mementingkan kepentingan pribadi semata. Â Masyarakat membutuhkan menteri yang jujur pada rakyat. Hak-hak rakyat bisa dipenuhi sebagaimana mestinya.
Untuk Presiden Jokowi harus bisa mencari sosok menteri yang siap melayani rakyat. Tidak perlu mencari pemimpin yang siap berjanji untuk dihukum mati karena korupsi. Lebih selektif lagilah memilih menteri tersebut.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H