Mohon tunggu...
Juan Manullang
Juan Manullang Mohon Tunggu... Penulis - Penulis Lepas

Alumnus FH Unika ST Thomas Sumut IG: Juandi1193 Youtube: Juandi Manullang

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Benarkah Kebijakan Politik Negara Menakut-nakuti FPI?

21 November 2020   17:18 Diperbarui: 21 November 2020   17:29 117
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pada beberapa hari ini media online, televisi maupun media lainnya sangat ramai membicarakan soal kerumunan dalam acara pernikahan anak Rizieq Shihab dan sekarang membicarakan soal pernyataan Pangdam Jaya yang sangat keras untuk mencopot semua baliho berisi foto Rizieq Shihab dan mengeluarkan pernyataan "FPI dibubarkan saja". Dari pernyataan itu membuat pihak FPI juga mengeluarkan pernyataan kembali.

Juru bicara FPI, Munarman berbicara terkait beberapa aksi TNI mengerahkan pasukan ke markas FPI di Petamburan, penurunan baliho Rizieq Shihab. Dia menilai itu merupakan kebijakan politik negara. Munarman pun menilai aksi pencopotan baliho, pengerahan pasukan TNI ke markas FPI atas perintah Presiden. Menurutnya, aksi itu untuk menakut-nakuti FPI (detik.com, 21/11).

Benarkah?

Benarkah pengerahan TNI dan pencopotan baliho berisi foto Rizieq Shihab adalah kebijakan politik negara untuk menakut-nakuti FPI?. Bagi penulis jawabannya bukan menakut-nakuti tetapi lebih kepada penertiban baliho dan pencegahan kegaduhan dan mencegah kerumunan lanjutan terjadi.

Siapa sangka bahwa bila Pemerintah tidak tegas akan terjadi lagi kerumunan lanjutan yang lebih besar yang tentunya akan merugikan kita sendiri.

Pencopotan baliho sudah dijelaskan sebelumnya bahwa pemasangan baliho harus ada aturannya di mana tempat yang layak untuk dipasang dan dimana yang tidak boleh. Setelah itu soal pajak pemasangan baliho juga ada. 

Dan, pengerahan TNI yang datang ke markas FPI pun jangan ditanggapi sebagai sesuatu yang akan menimbulkan kegaduhan. Kita harus percaya bahwa pemerintah tidak akan melakukan tindakan sewenang-wenang dalam menindak dan menertibkan rakyatnya.

Percayalah bahwa pemerintah tidak sedang menakut-nakuti apalagi menyerang FPI. Cuma, perlu dijaga ketertiban saja, tidak buat kerumunan lagi dan tidak memasang Baliho di sembarang tempat. Itu yang penulis cermati dari kebijakan politik negara tersebut.

Kita harus bisa memahami itu dengan baik. Tidak mungkin pemerintah sesuka hati dan tega menindak kalau tidak ada pelanggaran. Dan, meski sudah terlanjur terjadi waktu lalu kerumunan dalam acara Rizieq Shihab, bukan berarti pemerintah melalui TNI akan menyerang FPI secara brutal.

Percayalah bahwa negara tidak sedang menakut-nakuti rakyatnya tetapi melindungi dan mensejahterakan rakyatnya. Kiranya FPI dan seluruh masyarakat di Indonesia bisa memahami bentuk peran serta pemerintah kepada rakyat dan bentuk peran pemerintah untuk menyelamatkan rakyat dari Covid-19.

Kiranya kita bisa mengerti peran pemerintah saat ini dan Tidak berpikiran negatif kepada pemerintah kita sendiri. Jadikanlah tindakan tegas pemerintah saat ini sebagai pelajaran berharga agar kita bersatu dan saling menghormati serta menjaga kesehatan dan keselamatan rakyat dari Covid-19.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun