Mohon tunggu...
Juan Manullang
Juan Manullang Mohon Tunggu... Penulis - Penulis Lepas

Alumnus FH Unika ST Thomas Sumut IG: Juandi1193 Youtube: Juandi Manullang

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Penilaian Mengejutkan Rocky Gerung terhadap Jokowi

24 Oktober 2020   00:07 Diperbarui: 24 Oktober 2020   00:29 320
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Youtube Najwa Shihab via Suara.com

Setahun pemerintahan Jokowi-Ma'ruf Amin seorang Rocky Gerung memberi beberapa penilaian yang mengejutkan dalam acara Mata Najwa dari Kanal Youtube Najwa Shihab:

Pertama, Rocky Gerung mengatakan skor Jokowi A Minus, A buat kebohongan dan  minus (-) buat kejujuran.

Kedua, Habib Rizieq lebih paham Pancasila dibandingkan Jokowi. Habib Rizieq dinilai menulis tesis tentang Pancasila. Habib Rizieq berusaha menghadirkan keadilan sosial atau Presiden Jokowi menghasilkan UU Omnibus Law yang tidak berpihak pada rakyat?.

Penulis menilai kedua kritikan Rocky Gerung sangat tendensius dan terlalu anti dengan Presiden Jokowi. Bisa-bisanya beliau mengucapkan pernyataan demikian padahal sebenarnya tidak benar.

Presiden Jokowi dinilai A kebohongan dan minus itu kejujuran. Dari pernyataan ini sebenarnya tidak enak didengar dan dibaca. Terlalu keras dan terlalu mendramatisir sesuatu hal. 

Kita boleh mengkritik Omnibus Law tapi bukan dengan pernyataan seperti Rocky Gerung yang membandingkan Presiden Jokowi dengan Habib Rizieq dan kebanyakan pernyataan tendensius seperti itu. Sungguh kurang sedap didengar.

Entah mengapa demikian, tapi begitulah Rocky Gerung sebagai oposisi setia pemerintah. Harus kita sadari juga, penilaian kepada pemerintah tidak hanya dengan diterbitkannya dan disahkannya UU Cipta Kerja atau Omnibus Law tapi lihat hal lain yang bermanfaat dan positif juga.

Banyak pihak menyayangkan disahkan Omnibus Law tapi bukan berarti menyamaratakan kinerja pemerintah sama jeleknya. Itu tidak adil.

Apakah tidak bisa mengkritik dengan begitu santun dan baik?. Apakah satu kesalahan akan dengan sendirinya kinerja lainnya salah juga?. 

Dalam hal ini kita harus jernih melihat kinerja pemerintah. Kalau tidak suka pemerintah tentu boleh-boleh saja tapi tidak mengkritik kurang sedap seperti Rocky Gerung. Itu sangat kita sayangkan sekali.

Jujur saja, Rocky Gerung menjadi dikenal tidak menyukai pemerintahan saat ini. Itu akan semakin menjelaskan bahwa Rocky tidak suka pemerintahan sekarang, bukan karena kinerja Jokowi kurang memuaskan dan perlu dikritisi.

Patut kita akui, bahwa Rocky Gerung seperti ini tidak bisa dilarang, namun kritiknya harusnya makin baik dan makin enak didengar. Apalagi membandingkan Habib Rizieq dengan Jokowi mengenai pemahaman Pancasila. Itu sesuatu yang tidak tepat.

Rocky Gerung tentu akan terus seperti itu. Beliau akan terus menilai dan mengkritisi kinerja pemerintah terus menerus sampai periode kedua habis. 

Buat pemerintah, perlu mengambil kritik yang baik dan yang kurang baik sebaiknya diabaikan saja. Penilaian Rocky Gerung yang kurang tepat boleh diambil dan didengar serta yang tendensius diabaikan saja.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun