Mantan Ketua Umum sekaligus pendiri Partai Amanat Nasional atau PAN, Amien Rais secara resmi telah mengumumkan partai Ummat sebagai nama partai barunya. Pendirian partai itupun kita ketahui tak lepas dari kekecewaan atas hasil Kongres V PAN di Kendari, Sulawesi Tenggara pada 10-12 Februari 2020 silam.
Atas pendirian partai Ummat tersebut maka perlu kita lihat bagaimana perkembangan partai Amien Rais tersebut kedepannya. Pengamat politik dari Universitas Andalas, Sumatera Barat, Asrinaldi menilai Amien Rais tahu betul bahwa Indonesia memiliki umat Islam sebagai basis pemilih mayoritas. Namun menurut dia kondisi itu tak berpengaruh besar pada elektabilitas partai, dilansir dari CNN Indonesia.com
Namun, meski partai Amien Rais adalah partai Ummat tapi penulis sependapat belum tentu partai itu langsung menuju pada kejayaan. Penulis yakin jalan terjal akan dihadapi Amien Rais karena partai baru masih butuh pembenahan dan konsolidasi di setiap daerah.
Meski partai Ummat ingin merekrut banyak umat Islam di Indonesia tapi harus kita ingat banyak partai nasional lainnya yang berbasis pada agama seperti PKS, PPP dan lainnya. Jadi, disitulah kesulitan seorang Amien Rais nantinya untuk membesarkan partai barunya.
Selain dari itu, harus diingat bahwa ketika partai baru Amien Rais tidak berkoalisi dan bergabung dengan partai koalisi pemerintah, rasa-rasanya sulit dikenal dan bisa mencapai kejayaan. Bisa kita lihat partai Gelora sebagai partai baru saat ini mendukung Putra Presiden Jokowi, Gibran Rakabuming dan menantunya Bobby Nasution di pilkada Solo dan Medan.
Dari hal itu bisa kita lihat bahwasannya strategi politik partai Gelora jelas ingin bergabung ke pemerintahan agar bisa lebih dekat dengan pemerintah dan juga menaikkan elektabilitas mereka.
Bagaimana dengan partai Ummat Amien Rais, apakah akan berstrategi seperti itu?. Agak sulit juga karena seorang Amien Rais sendiri juga tidak dekat dengan pemerintah. Ogah mendukung pemerintah hingga akhirnya partai Ummat sangat mungkin hanya sebatas berjuang sendiri dengan kader apa adanya
Tentu itu akan jadi kesulitan tersendiri bagi partai Ummat untuk bisa bersaing dan berjuang ikut kontestasi pemilu di tahun 2024. Apalagi tidak ada kepastian bahwa partai Ummat akan memiliki kader yang banyak, militan dan siap membesarkan partai tersebut.
Jalan terjal akan dihadapi partai Ummat dan proses menuju pada kejayaan pun akan panjang dan bisa juga sulit untuk terealisasi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H