Mohon tunggu...
Juan Manullang
Juan Manullang Mohon Tunggu... Penulis - Penulis Lepas

Alumnus FH Unika ST Thomas Sumut IG: Juandi1193 Youtube: Juandi Manullang

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Kedatangan Gatot Nurmantyo ke TMP Kalibata Diduga Ricuh, Kenapa Ya?

1 Oktober 2020   14:20 Diperbarui: 1 Oktober 2020   15:05 111
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Tribun Jakarta.com/Nur Indah Farrah Audina

Kedatangan Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo bersama para veteran ke Taman Makam Pahlawan Nasional Utama Kalibata, Jakarta Selatan pada Rabu 30/9 siang diwarnai aksi demonstrasi puluhan pemuda. Bahkan, Gatot sempat bersitegang dengan Dandim Jakarta Selatan, Kolonel Inf Ucu Yustia ketika hendak masuk ke area makam. Setelah terjadi perdebatan alot akhirnya rombongan diperbolehkan masuk dengan syarat per kelompok maksimal 30 orang.

Sesaat setelah Gatot Nurmantyo meninggalkan lokasi gerombolan pendemo kembali melakukan orasi. Namun, orasi itu menyinggung massa yang bersama Gatot dilansir dari Kompas.com, 30/9.

Atas kejadian tersebut, kenapa ya demo tersebut terjadi?. Apakah ada massa bayaran untuk mencegah Gatot Nurmantyo datang ke TMP Kalibata atau ada unsur politik didalamnya.

Dalam benak penulis, demo yang terjadi karena kedatangan Gatot Nurmantyo beserta veteran lainnya hampir mirip dengan penolakan terhadap dirinya di Surabaya saat menggelar acara KAMI.

Sontak penulis langsung berpikiran bahwa ada sekelompok yang tidak menyukai Gatot Nurmantyo sejak bergabung dalam KAMI. Entah kenapa hal itu bisa terjadi, apakah agar menggagalkan keinginan untuk mencapres di tahun 2024 atau tidak, kita juga tidak tahu. Tapi, semenjak bergabung ke KAMI, Gatot Nurmantyo selalu ditolak dalam menggelar sebuah acara. Imbasnya ada demo akibat kedatangan beliau ke TMP Kalibata, padahal tujuannya baik cuma ingin berziarah.

Kejadian ini harus jadi refleksi atau perenungan buat Gatot Nurmantyo, apa salahnya sehingga bertubi-tubi ditolak kedatangan dalam sebuah agenda atau acara. Apakah karena keterkaitan pernyataan beliau bahwa ideologi PKI gaya baru sepertinya sudah bangkit kembali?. Sehingga mengakibatkan rakyat yang tidak sepakat atau kontra dan menyerang beliau?.

Atau massa demo itu adalah massa bayaran seperti yang pernah diungkapkan Gatot Nurmantyo saat ditolak menggelar acara di Surabaya?. Ini menjadi tanda tanya besar buat kita. 

Bisa jadi dimana saja Gatot Nurmantyo datang akan terjadi hal serupa yaitu penolakan. Apa yang menyebabkan itu?  Situasi ini harus segera dibersihkan dan diklarifikasi juga. Seorang Gatot Nurmantyo pun perlu memikirkan kenapa hal tersebut terjadi.

Yang pasti, semoga kita tidak berpendapat, berspekulasi dan berspektif negatif terhadap penolakan tersebut. Semoga hal itu bukan menjadi kelemahan maupun matinya demokrasi kita. Kondisi ini lebih baik diselesaikan dengan cara-cara persuasif agar kita tahu kenapa setiap kedatangan Gatot Nurmantyo dalam sebuah acara sering terjadi penolakan.

Kalau semua sudah diklarifikasi maka masalah seperti ini tidak akan terjadi lagi. Tidak ada lagi anggapan bahwa rezim ini telah mematikan demokrasi kita. Maka dari itu, semoga ada titik terang dari masalah ini.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun