Beredar kabar bahwa baliho pasangan calon walikota dan wakil walikota Tangerang Muhammad-Saraswati dirusak viral di media sosial. Kejadian ini terjadi di sekitar ITC BSD, Tangerang Selatan. Juru bicara Koalisi#Tangseluntuksemua Andreas Arie R Nugroho mendesak penyelenggara pilkada dan aparat untuk turun menyelidiki kasus ini.
"Kami menyesalkan perusakan baliho Muhammad-Saraswati yang sedang viral di media sosial, kami minta KPUD, Panwas dan aparat menyelidiki kasus ini," kata Andreas Arie R Nugroho yang juga Ketua DPD PSI Tangerang Selatan.
Dengan adanya perusakan baliho tersebut maka harus ada pengusutan juga siapa pelakunya. Dikabarkan baliho Muhammad-Saraswati dirusak dan disebelahnya tidak. Berarti sudah ditarget baliho siapa yang akan dirusak.
Kontestasi tidak sehat
Inilah yang disebutkan sebagai kontestasi tidak sehat saat pilkada. Inilah yang akan merusak demokrasi di negeri ini. Kalau begini, sangat mungkin akan terjadi konflik di masyarakat. Pasti pendukung Muhammad-Saraswati tidak akan terima hal tersebut terjadi pada paslon yang mereka dukung.
Tentu akan ada oknum yang dicurigai dan bisa jadi menyerang Paslon lawan dari Muhammad-Saraswati tersebut. Itu akan membuat dua kubu bertengkar karena tidak terima balihonya dirusak begitu saja.Â
Ini akan menjadi preseden buruk bagi pesta demokrasi seperti pilkada serentak tahun ini. Harusnya kejadian itu tidak terjadi andai masyarakat itu cerdas memaknai pesta demokrasi rakyat ini.
Jika rakyat semakin cerdas maka tahu mana tindakan yang baik dan mana yang buruk. Mereka akan tahu bagaimana berdemokrasi yang baik. Tapi apa daya, ternyata masih tahap pencalonan dan belum ada keputusan resmi untuk berkampanye, sudah ada kejadian buruk terjadi. Ini sangat disayangkan sekali.
Bagaimana kita mau maju dari sisi berdemokrasi kalau masyarakat sendiri tidak menjunjung tinggi demokrasi itu?. Oknum-oknum tertentu memainkan politik kotor dengan merusak. Padahal sebenarnya hak dari semua paslon memampangkan baliho sebagai bentuk perkenalan kepada masyarakat salah satu paslon agar mendapatkan simpati dan dukungan.
Sebab itu, sangat layak bila kejadian tersebut harus diusut tuntas agar tidak menjadi sesuatu yang terus berlanjut sehingga kita berkonflik dalam sebuah pesta demokrasi. Ini sangat tidak kita harapkan.
Sebagai sebuah bangsa maka kita hormati hak untuk bersuara, berpolitik dan menyamoy pendapat tanpa ada yang melarangnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H