Sebaiknya, emosi, sikap dan tindakan negatif tidak dikeluarkan oleh masyarakat yang menolak pilkada di tengah Pandemi. Sebaiknya emosi itu ditahan untuk tidak dikerahkan dalam bentuk aksi perusakan maupun menciptakan konflik ke masyarakat lainnya.
Kita hanya bisa terus bersuara dan mendesak pemerintah agar menunda pilkada serentak di tengah Pandemi tapi tidak lebih dari itu, yaitu menciptakan konflik.
Harapan selanjutnya, masyarakat harus tetap menerapkan protokol kesehatan dengan ketat. Begitupun para pasangan calon jadi garda terdepan menyuarakan penerapan protokol kesehatan terhadap konstituen atau pendukung mereka.
Para calon kepala daerah harus jadi panutan juga terhadap kepatuhan protokol kesehatan. Himbauan dari pemerintah harus juga dijalankan para pasangan calon. Komunikasi atau koordinasi harus berjalan baik demi bisa terbebas dari Pandemi Covid-19.
Semoga saja beragam penolakan pilkada di tengah Pandemi bisa jadi masukan berharga buat pemerintah untuk memutuskan pilkada apakah akan digelar di tengah Pandemi atau tidak.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H