Pandemi Covid-19 yang masih kita hadapi bahkan dunia juga hadapi saat ini sungguh sangat memprihatinkan. Bahkan di Indonesia sudah sampai ratusan ribu terpapar virus Covid-19 tersebut dan ribuan orang sudah meninggal dunia. Atas kasus itu, perlu kita ketahui bahwa tak bisa hanya mengandalkan Tuhan saja untuk menghentikannya. Atas pernyataan itu pula, bukan berarti penulis tidak percaya Tuhan tapi penulis akan uraikan lebih lanjut maksud dari pernyataan tersebut.
Berkaitan dengan itu, seorang pedagang kelontong bernama Wati (44), di Jalan Ir. H Djuanda, Ciputat, Tangerang Selatan saat diwawancarai mengenai pelaksanaan pilkada di tengah Pandemi Covid-19. Wati mengaku tidak keberatan bila pemerintah melanjutkan pilkada 2920. Dirinya selama ini pasrah soal penyebaran Covid-19 yang terus melonjak dari hari ke hari. Dia bilang, urusan kesehatan telah diatur oleh Tuhan. Termasuk pula kesehatan dirinya.
"Kita Wallahualam aja. Kita yang namanya, penyakit kan datang dari yang diatas. Ntar diambil sama dia juga. Disembuhinnya ngapain mesti takut. Penyakit kan dari dulu emang sudah ada," kata Wati dilansir dari CNN Indonesia.com, 18/9.
Jujur saja, apa yang dikatakan Ibu Wati tersebut kalau dilakukan oleh seluruh masyarakat Indonesia maka kita tak akan pernah selesai dari Pandemi Covid-19 ini, kenapa?. Tuhan akan memberikan kesehatan pada umatnya ketika umatnya mau bekerja dan bertindak.
Logikanya begini, lihatlah Pandemi Covid-19 ini dimana sudah ratusan ribu terpapar dan ribuan meninggal dunia akibat Covid-19. Kenapa Tuhan tidak menyembuhkan mereka yang sakit agar tidak meninggal dunia?. Kemanakah Tuhan?.
Kalau penulis menjawab, itulah bukti bahwa kita tidak bisa mengandalkan Tuhan saja untuk menghentikan Pandemi ini. Tapi kita perlu melakukan tindakan nyata. Apa itu tindakan nyatanya?. Terapkan protokol kesehatan secara ketat!.
Dalam ajaran Kristen ada istilah "Oraet Labora" artinya bekerja dan berdoa. Tidak bisa orang sukses hanya berdoa dan mengharapkan berkat Tuhan kalau sama sekali tidak pernah belajar. Begitupun dengan Pandemi ini, tidak bisa kita bebas dan lepas dari Pandemi Covid-19 ini kalau masyarakat masih berkerumun, menggelar konser musik saat kampanye, tidak pakai masker, jaga jarak dan tidak cuci tangan. Percuma saja kita berdoa tapi masyarakat ngeyel.
Sebab itu, alangkah baiknya kita berpikir positif bahwa Tuhan bekerja dalam kehidupan kita karena ada tindakan nyata dan kerja keras dari kita sendiri. Jangan pasrah pada keadaan karena Tuhan akan memulihkan kita. Ingat, Tuhan mengajak kita untuk bekerja keras, berbuat baik dan saling tolong menolong. Kalau banyak yang ngeyel dan membangkang maka sia-sialah semuanya.
Kesimpulannya adalah ayo kita lawan Pandemi Covid-19 ini dengan berdoa dan bertindak. Berdoa  dan bertindak itu adalah satu kesatuan utuh untuk melawan Pandemi Covid-19.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H