Hal lain yang penulis lihat juga adalah sangat memungkinkan senggolan Poyuono itu untuk meningkatkan popularitas beliau. Dengan nada-nada dan kata-kata seperti itu dapat membuat dirinya makin disorot oleh media dan masyarakat sehingga namanya masih tetap dikenal oleh masyarakat.
Kalau kita lihat, seseorang yang tidak masuk lagi dalam jajaran pengurus partai politik akan semakin sulit disorot media karena tidak ditugaskan lagi sebagai salah satu juru bicara partai tersebut.
Karena itu, karier politik Poyuono akan semakin menurun karena tidak bisa membuat pernyataan atas nama Gerindra dan hanya kader biasa saja.
Untuk semakin menjaga eksistensinya maka beliau menyenggol Prabowo Subianto dan penulis yakin tidak ada niatan juga untuk menjatuhkan Prabowo bersama partai Gerindra.
Itulah hal-hal yang penulis cermati dan tangkap atas manuver politik seorang Poyuono terhadap sosok Prabowo Subianto
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H