Beberapa waktu lalu Syekh Ali Jaber ditusuk oleh seorang pemuda di Masjid Afaludin Tamin Sukajaya, Tanjung Karang Barat, Bandarlampung. Syekh mengalami luka di bagian bahu kanan karena serangan senjata tajam.
Sekarang, Syekh Ali Jaber sudah semakin membaik. Hal itu dibuktikan saat pengasuh Pondok Pesantren ORA Aji, KH Miftah Maulana Habiburohman (Gus Miftah) mengunggah video kebersamaannya dengan ulama Syekh Ali Jaber dan Deddy Corbuzier di akun Instagramnya.
Syekh Ali Jaber juga mengatakan,"Saya akan beraktivitas kembali sebagaimana sebelumnya, insyaallah saya lanjut ke Jember sama Malang dan juga Indramayu," ujarnya. Lebih lanjut, Syekh Ali Jaber mengajak seluruh rakyat Indonesia untuk menjaga persatuan dibawah Bendera Merah Putih dilansir dari Netralnews.com, 16/9.
Apa yang disampaikan Syekh Ali Jaber tersebut sangat menyejukkan dan menguatkan kita sebagai sebuah bangsa. Ajakan untuk menjaga persatuan adalah ajakan untuk mempertahankan kemerdekaan, keberagaman dan persaudaraan kita sebagai sebuah bangsa dan negara.
Apa yang dialami Syekh Ali bukan berarti menyurutkan niat beliau untuk terus membumikan Pancasila di tengah isu-isu intoleransi dan aksi-aksi teror di negeri ini.
Meski Syekh Ali Jaber mengalami penyerangan pada dirinya tapi beliau tidak lupa mengajak kita melawan aksi penusukan itu dengan persatuan dibawah Bendera Merah Putih.
Itulah pernyataan yang menyejukkan dan menguatkan kita untuk tetap semangat dari masalah yang selama ini menyerang kita.
Kita pasti mengecam penusukan terhadap Syekh Ali Jaber sebagai bentuk aksi teror yang menjadi ancaman di negeri kita. Bahkan kita menuntut agar kasus tersebut diusut secara terbuka dan adil kepada beliau.
Dan, gencar juga upaya untuk menjaga keselamatan dan kenyamanan para tokoh agama dalam menyiarkan ajaran agama dari aksi teror maupun beragam jenis kekerasan. Sebab itu, pemerintah harus bisa menjamin hak tersebut dengan membuat peraturan-peraturan tegas untuk itu.
Syekh Ali Jaber adalah tokoh agama yang juga sangat dikenal dan dihargai. Ketika terjadi penyerangan kepada beliau semakin meruntuhkan citra negara karena dianggap tidak bisa memberi rasa aman bagi masyarakatnya dan tokoh agama yang sangat dihormati.
Untuk tidak mengulangi kejadian yang sama maka apa yang disampaikan diatas bisa diberlakukan oleh pemerintah sekaligus kita menanamkan semangat persatuan dan kesatuan untuk melawan aksi teror berlanjut kembali.
Persatuan dan kesatuan itu adalah senjata ampuh yang membuat semua masyarakat bersimpati, berempati dan saling melindungi satu dengan lainnyaÂ
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H