Pandemi Covid-19 ini merupakan masalah sulit yang sulit dipecahkan dan diselesaikan. Karena dampaknya begitu luas dan merambah sampai ke bidang-bidang kehidupan seperti kesehatan, ekonomi, pendidikan, sosial, budaya dan lainnya.
Akan tetapi, bukan berarti kita menyerah terhadap Pandemi tersebut dan membiarkannya makin masif menginfeksi rakyat Indonesia. Kita harus bersatu dan melawan Pandemi.
Pada saat ini, kita sedang dihajar masalah kesehatan dan ekonomi dimana keduanya begitu penting dan sama-sama sedang diselesaikan.
Antara ekonomi dan kesehatan keduanya penting dan harus diperhatikan dan diselesaikan dengan baik.
Diduetkan atau diduelkan?
Pertanyaannya, ekonomi dan kesehatan diduetkan atau diduelkan?. Jawabannya adalah diduetkan. Sebagaimana anggota DPR Marwan Jafar mengingatkan semua pihak agar tidak ada pembenturan antara faktor kesehatan dan ekonomi dalam proses atau upaya pengendalian Covid-19.
"Madzhab kesehatan dan ekonomi harus diduetkan, jangan diduelkan," kata Marwan dilansir dari Netralnews.com, 13/9.Â
Jelas bahwa ekonomi dan kesehatan itu tidak bisa dipisahkan di tengah Pandemi Covid-19 ini.
Bayangkan saja, kalau fokus pada kesehatan saja, maka terjadi ketidakseimbangan, apalagi PSBB terus menerus maka yang terjadi adalah terpuruknya ekonomi kita.
Tentu tidak bisa juga sampai berbulan-bulan diterapkan PSBB dan biaya hidup masyarakat sekitar 260 juta ini dibiayai oleh negara semuanya. Tentu harus ada perbaikan ekonomi agar tidak terpuruk dan kolaps.Â
Kita sudah lihat bagaimana pemerintah menggelontorkan triliunan rupiah untuk bantuan sosial dan insentif tenaga medis serta lainnya.Â