Bobby Nasution sebagai calon walikota Medan sedang dalam "bayang-bayang", apakah akan kalah seperti Jokowi dan Djarot di Medan.
Namun Bobby menyampaikan, "Ya inilah sekarang, kita usung kolaborasi. Kolaborasi semuanya. Di sini ada PDIP, ada Gerindra, ada PAN, ada Golkar, ada PPP, Nasdem bahkan Gelora juga ikut mendampingi kita hari ini. PSI juga, Hanura, punya kekuatan masing-masing dan saya untuk di kota Medan ini sudah cukup kuat," kata Bobby saat setelah mendaftar di KPU Medan dilansir dari detik.com, 5/9.
Tentu apa yang dialami Djarot dan Jokowi akan jadi cerita buruk buat Bobby Nasution. Soalnya, keduanya itu kalah suara di kota Medan saat Pilgub Sumatera Utara dan Pilpres 2019.
Patut diantisipasi juga hal tersebut agar tidak terjadi pada diri seorang Bobby. Tak tau entah kenapa kok bisa kedua tokoh PDIP itu kalah di kota Medan.
Bobby harus cari cara agar bisa meruntuhkan "bayang-bayang" buruk tersebut. Momentum sudah datang, sebaiknya diraih momentum itu dalam meraih sebuah kemenangan.
Kesempatan yang didapatkan Bobby ini belum tentu akan terjadi dua kali. Karena itu, momentum inilah yang harus dicapai.
Banyak partai pengusung Bobby harus solid dan jangan ada yang bermanuver. Harus serius memenangkan seorang Bobby yang mereka usung.
Banyaknya partai yang menyatakan akan mengusung Bobby di pilwalkot Medan, maka harus benar-benar bekerja keras para partai tersebut agar nasib Bobby tidak sama dengan Djarot dan Presiden Jokowi yang waktu lalu kalah suara di pilpres 2019 dan Pilgub Sumut terutama di kota Medan.
Namanya partai yang sudah menyatakan dukungan harus siap-siap, saling berkomunikasi, menerapkan strategi bagus, dan komitmen kuat dalam meyakinkan Bobby adalah sosok pemimpin terbaik untuk perubahan kota Medan yang signifikan kepada masyarakat.
Jangan main-main dalam pilwalkot kota Medan ini karena seorang Akhyar Nasution adalah petahana wakil walikota dan sekarang menjabat Plt Walikota Medan.
Masyarakat kota Medan sudah pasti tidak asing dengan sosok Akhyar karena sudah melihat kinerjanya. Itu nilai lebih seorang Akhyar.
Tinggal, Bobby mencari cara meraup konstituen Akhyar untuk memilihnya nanti di bulan Desember mendatang.
Berbagi tugas dalam menemui warga kota Medan juga sangat penting agar mereka percaya pada pemimpinnya.
Penulis mencermati juga, bisa jadi sosok Bobby yang menjadi menantu Presiden Jokowi tidak akan mempengaruhi warga kota Medan memilihnya. Soalnya, Presiden Jokowi juga kalah suara di kota Medan waktu Pilpres lalu.
Tantangan buat Bobby akan sangat terjal. Dia harus bisa melewati itu dengan bersusah payah dan bekerja keras mengandalkan komitmen dan kesolidan partai pendukung.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H