Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia atau KAMI baru-baru ini jadi bahan perbincangan banyak media. Kali ini Direktur Eksekutif Indonesia Public Institute (IPI) Karyono Wibowo berpandangan, ada gelagat KAMI akan menjadi partai politik.
"Kan bisa jadi mereka sebagai ormas nanti bergerak sampai ke daerah-daerah, lalu pada momentum mendekati pemilu kemudian deklarasi sebagai parpol, kata Karyono dilansir dari Liputan6.com, 27/8.
Dia pun menyebut beberapa ormas jadi parpol yakni Nasdem kemudian Perindo dan lainnya.
Oleh karena itu, apa yang pernah disampaikan Bu Megawati agar KAMI bentuk parpol saja bisa terjadi meski dana yang harus dikeluarkan sangat besar.
Untuk jadi parpol tentu harus lebih rajin turun ke lapangan melihat kondisi dan realita masyarakat saat ini. Sekaligus kalau mau jadi partai politik maka harus memiliki cabang maupun ranting di setiap daerah. Dana yang dimiliki juga pasti sangat banyak. Karena itu, KAMI bila ingin jadi parpol harus cari cara yang pas dan baik agar KAMI membentuk parpol.
Hal itu lebih baik sebenarnya agar setiap kritikan lebih didengarkan dan bisa sebagai parpol oposisi atau koalisi pemerintah.
Jalan menuju pada kekuasaan pun akan makin mudah. Jadi, sangat mungkin KAMI jadi parpol andai blusukan dan menampung aspirasi rakyat dari setiap provinsi, kita/kabupaten.
Harus diingat pula meski KAMI pernah menjawab bahwa mereka tidak ingin membentuk parpol tapi perkembangan politik selalu berjalan. Bisa jadi suatu saat berniat membentuk partai politik agar mengkritiknya lebih tajam dan vokal lagi.
Kita semua yakin salah satu tokoh di KAMI ada yang ingin jadi menteri, DPR, bahkan jadi Presiden dan jabatan lainnya. Tak bisa dipungkiri bahwa kekuasaan itu sangat digandrungi dan disukai banyak orang.
Sulit mencari orang-orang yang tidak suka dengan kekuasaan. Harta, tahta dan wanita adalah sesuatu kekayaan duniawi yang sulit ditolak oleh manusia.
Karena itu, tidak ada yang salah dari pernyataan Bu Megawati bahwa diantara tokoh KAMI ada yang ingin jadi Presiden sehingga diminta agar membentuk partai politik saja.
Pernyataan itu dimaksudkan agar KAMI bisa berbicara lebih banyak lagi dalam pemerintahan dan meraih apa yang mereka inginkan. Selama ini KAMI mengkritik pemerintah serasa apa yang mereka sampaikan atau kritik harus dijalankan.
Tantangan selanjutnya, KAMI harus membuktikan juga apakah mereka benar-benar lebih layak dan cocok menjadi kepala negara dan pemerintah atau setidak-tidaknya pengaruh mereka begitu terasa bermanfaat bagi bangsa dan negara ini.
Itu kita nantikan sekali terobosan dan realisasi dari para tokoh-tokoh KAMI.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H